Toboali, Babel (Antaranews Babel)- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan pada 2019 menyatakan akan fokus mengangkat filosofi dari setiap kebudayaan yang ada didaerah itu.
"Pada tahun 2019 ini kami ingin masyarakat mengenal filosofi setiap kegiatan kebudayaan yang diselenggarakan, sehingga tidak hanya menjadi acara seremoni belaka," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Eddy Supriadi di Toboali, Selasa.
Ia mengatakan banyak kebudayaan dan sejarah daerah Bangka Selatan yang belum diketahui khalayak, untuk itu pada tahun 2019 ini sangat penting filosofi kebudayaan agar diketahui banyak masyarakat.
"Bangka Selatan banyak memiliki kebudayaan dan Sejarah salah satunya kegiatan buang jong yang rutin kami laksanakan pada tahun ini kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kegiatan ini memiliki nilai filosofi mengajak masyarakat untuk menjaga laut dan berbagai kegiatan lainnya," katanya.
Selain itu, untuk menanamkan nilai-nilai kebudayaan sejak dini sejak tahun lalu Disdikbud sudah menerapkan penggunaan pakaian adat disetiap sekolah pada hari tertentu.
"Tahun ini rencananya kami akan mengeluarkan edaran untuk menggunakan pakaian telok belango dan songkok resam pada hari tertentu, sebagai bentuk penanaman nilai budaya sejak dini dan menjaga eksistensinya," katanya.
Tidak hanya itu, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan juga berencana mempercantik peninggalan sejarah seperti benteng dan gedung nasional, sehingga nilai-nilai perjuangan bisa ditampilkan dan diperkenalkan kepada masyarakat.
"Kami akan percantik benteng Toboali dan kami tampilkan historinya serta gedung nasional akan kami jadikan pusat pementasan seni dan budaya di Bangka Selatan, tentunya hal ini dengan tujuan menyampaikan kepada masyarakat bahwa budaya kita besar dan harus dirawat bersama," katanya.