Jakarta (Antaranews Babel) - Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, mengaku dia tidak memiliki modal yang besar dalam mengikuti kontestasi politik di Pemilu 2019 ini, bahkan baliho yang dimiliki Prabowo-Sandi yang tersebar di seluruh Indonesia hanya sedikit.
"Meskipun baliho yang kami miliki sedikit, namun baliho kami berada di hati rakyat Indonesia," kata Prabowo saat menghadiri HUT ke-20 Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu.
Prabowo di hadapan ribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) atau dikenal dengan Garda Metal meminta maaf karena tidak bisa membagikan kaos kepada kaum buruh.
"Prabowo-Sandi dari awal paket hemat, uang kita terbatas. Saya mau berdagang saja sulit. Saya pun tidak dapat pinjaman uang dari bank di dalam dan luar negeri. Begitu pun, Sandi. Saya bingung ini negara punya siapa?," katanya.
Ia pun percaya bahwa masyarakat Indonesia tidak bodoh dan tidak. mau dibohongi lagi oleh pemerintah. "Kalau ada yang bagi-bagi uang, ambil saja uangnya. Karena itu uang rakyat. Jangan merasa utang budi. Nanti pada pelaksanaan Pemilu 2019, coblos lah dengan hati nurani," kata Prabowo.
Mantan komandan Kopassus TNI AD ini mengaku siap memimpin pemerintahan lima tahun ke depan bila dikehendaki oleh seluruh rakyat Indonesia. "Kalau pun rakyat tidak menghendaki, saya pun siap. Saya ingin menjadi alat bagi saudara-saudara sekalian," tuturnya.
Prabowo yang tiba di lokasi sekitar pukul 15.00 WIB dengan mengenakan kemeja safari berwarna coklat disambut Presiden KSPI, Said Iqbal. Sebelumnya, KSPI telah mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan capres-cawapres, Prabowo-Sandi. Bahkan, Prabowo sudah menandatangani kontrak politik bersama KSPI pada Mei 2017.