Pangkalpinang (Antaranews Babel) - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan meminta petani tidak lagi menanam kelapa sawit jenis dura, karena harga rendah bahkan tidak lagi di pasar global yang merugikan petani di daerah itu.
"Kita siap menyalurkan bibit sawit unggul untuk menganti tanaman sawit dura ini," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Senin.
Ia mengatakan kelapa sawit jenis dura memiliki daging buah tipis, cangkang tebal, kernel tebal dan harga komoditas tersebut rendah, bahkan tidak laku dijual di pasaran.
"Saat ini harga tandan buah segar sawit di pasar global mencapai Rp1.700 per kilogram, sementara TBS sawit petani di daerah ini hanya Rp400 per kilogram bahkan tidak dibeli perusahaan pengolahan komoditas tersebut, karena sawit yang dijual jenis dura," ujarnya.
Oleh karena itu, pemerinitah provinsi bekerja sama dengan BPTP dan Kementerian Pertanian untuk mengembangkan bibit sawit unggul.
"Kami berharap petani segera mengajukan bantuan bibit unggul ini untuk menganti tanaman sawit jenis dura ini," katanya.
Ia mengatakan syarat untuk mendapatkan bibit sawit unggul ini, petani harus menebang dan membongkar tanaman sawit dura tersebut.
"Selama ini petani menyalahkan pemerintah, karena harga sawit rendah," ujarnya.
Menurut dia harga kelapa sawit ini ditetapkan pasar global, bukan pemerintah daerah sehingga petani tidak bisa menyalahkan kepala daerah.
"Pemerintah hanya bisa berupaya mendorong peningkatan hasil kelapa sawit yang berkualitas untuk menaikkan harga komoditas tersebut," katanya.
