Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan produksi sorgum petani pada awal 2019 mengalami peningkatan 80 ton dibandingkan tahun sebelumnya, karena minat masyarakat mengembangkan komoditas tersebut tinggi.
"Kita akan terus mengembangan pertanian sorgum ini, karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan petani," kata Koordinator Tim Sorgum Dinas Pertanian Provinsi Kepulauan Babel Dedi Hartadi di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan saat ini luas pertanian sorgum mencapai 20 hektare dengan produksi empat ton per hektare yang tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Bangka Tengah dan Belitung.
"Saat ini petani mengembangkan pertanian sorgum di lahan bekas penambangan bijih timah, kawasan cetak sawah gagal dan lahan kritis di pantai," katanya.
Menurut dia saat ini petani mulai beralih menanam tanaman sorgum, karena pengolahan dan perawatan tanaman tersebut lebih mudah dibandingkan komoditas lainnya seperti padi dan sayur mayur lainnya.
Selain itu, masa panen cepat, pemasaran sorgum sangat mudah dengan harga yang tinggi, karena permintaan pasar yang mengalami peningkatan.
"Saat in petani di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Belitung sudah mulai melakukan penanaman dan menambah luas lahan sorgum tersebut," ujarnya.
Ia mengatakan untuk mendorong petani untuk lebih mengembangkan pertanian sorgum ini, pihak telah menyediakan bibit unggul dan melatih petani cara mengelola lahan, merawat tanaman dan mengelola hasil panen komoditas tersebut.
"Mudah-mudahan dengan upaya ini dapat meningkatkan produksi dan mengurangi pasokan sorgum dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang tinggi," katanya.