Koba, Bangka Tengah, (ANTARA Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah mengimbau masyarakat lebih berhemat dalam pemakaian listrik terkait dengan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) yang resmi diberlakukan sejak 1 Januari lalu.

"Kalau itu memang sudah menjadi ketentuan dari pemerintah, kita tinggal ikuti aturan saja," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Bangka Tengah, Ari Yanuar di Koba, Kamis.

Meski demikian, penghematan perlu dilakukan mengingat sumber energi listrik di Bangka, paling utama masih mengandalkan tenaga diesel yang membutuhkan bahan bakar minyak.

"Diesel masih pakai BBM, dan bisa dibayangkan berapa jumlah BBM yang diperlukan untuk mengaliri rumah-rumah kita setiap tahunnya," katanya.

Penghematan pemakaian listrik, menurut Ari merupakan salah satu cara yang efektif untuk penyelamatan lingkungan dengan mengurangi pemakaian energi yang tak terbarukan.

Kenaikan TDL dinilai berbagai pihak merupakan sebuah keputusan yang memberatkan, terutama bagi kalangan pengusaha industri.

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati menilai kenaikan TDL berkemungkinan menghambat target pertumbuhan industri tahun 2013 sebesar 7,1 persen.

Hal tersebut dikarenakan akan meningkatkan biaya produksi, selain itu, Enny juga menilai pengusaha masih memiliki beban persoalan naiknya Upah Minimum Provinsi (UMP) hampir sebesar 44 persen.

Enny berpendapat, pemerintah harus berupaya meningkatkan program investasi untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi 2013, meski demikian ia meragukan investasi bisa meningkat jika TDL naik.

Pekan lalu, pemerintah mengumumkan kenaikan TDL secara bertahap sebesar 4,3 persen tiap kali kenaikan per triwulan Januari 2013.

        Kenaikan itu diharapkan bisa menghemat subsidi listrik sebesar Rp14 triliun serta meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia.

Pewarta:

Editor : Ida


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013