Seorang konsumen di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Suwandi mengeluhkan produk oli mobil yang dibelinya diduga palsu.

"Saya membeli oli tersebut dari seorang marketing yang mengaku dari PT Tommindo Inti Prima, distributor di Bangka Belitung," ujar Suwandi kepada Antara di Koba, Jumat.

Ia menjelaskan, marketing oli tersebut datang kerumahnya menawarkan produk tersebut dan Suwandi membelinya dalam jumlah banyak atau sekitar 500 liter yang terdiri dari beberapa jenis.

"Saya tertarik membeli oli tersebut karena mereknya sudah terkenal dan teruji, kemudian kebetulan marketingnya sudah lama saya kenal dan menjanjikan garansi produk," ujarnya.

Suwandi mengeluhkan pelumas mobil tersebut setelah dipakai, kemudian satu unit mobil merek hilux miliknya harus masuk bengkel dan turun mesin.

"Setelah dicek, maka ditemukan kerak-kerak di filter kalter oli dan terlihat ada kotoran pada galon oli tersebut," ujarnya.

Suwandi mengaku harus mengeluarkan biaya sekitar Rp25 juta untuk memperbaiki mobilnya yang diduga itu terjadi setelah menggunakan produk oli palsu tersebut.

"Saya juga curiga satu unit alat berat mini saya rusak juga disebabkan penggunaan oli tersebut, makanya saya coba komplain kepada perusahaan distributornya," ujarnya.

Suwandi sampai sekarang meminta klarifikasi terkait oli diduga palsu yang dibelinya dari perusahaan distributor tersebut.

"Saya minta penjelasan dari pihak distributor, tentu saya minta ganti rugi jika kerusakan kendaraan saya disebabkan penggunaan oli tersebut," ujarnya.

Sementara pimpinan PT Tommindo Inti Prima cabang Bangka Belitung, Hasyim melalui klarifikasi tertulis melalui "WhatsApp kepada Suwandi konsumen oli mengatakan akan mendalaminya secara teknis dan secara umum kerusakan mesin bisa disebabkan oleh beberapa hal.

"Faktor pelumas bisa terjadi jika performancenya tidak memenuhi standar kualitas yang diperlukan oleh mesin atau kemungkinan pelumas terkontaminasi dengan bahan bakar atau air dari sistem pendinginan, namun hal ini harus dibuktikan melalui test labor," jelasnya dalam pesan WhatsApp.
 

Pewarta: Ahmadi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019