Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluarkan pernyataan sikap bersama, sehubungan dengan terjadinya kasus penghinaan agama Islam di Desa Jebus, Kabupaten Bangka Barat.

"Kami FKUB di tingkat provinsi sangat menjaga sekali masalah keyakinan dan akidah masing-masing agama, sehingga kami menyatakan sikap untuk kasus penghinaan agama ini," kata Ketua FKUB Babel, Subuh Wibisono, saat menggelar press conference di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, untuk kasus penghinaan agama ini, FKUB Babel menyatakan sikap, pertama, mengecam dengan keras oknum yang telah melakukan penghinaan terhadap kitab suci dan ajaran Islam.

Kedua, menegaskan bahwa perbuatan oknum yang bersangkutan adalah murni tanggungjawab pribadi dan tidak ada sangkut pautnya dengan lembaga keagamaan tertentu. Ketiga, mengapresiasi sikap tegas penegak hukum, yakni Kepolisian RI, yang telah mengambil tindakan tegas terhadap pelaku.

Keempat, mempercayakan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk menangani dengan tegas sesuai aturan hukum yang berlaku. Kelima, mengimbau semua pihak untuk tetap menjaga kerukunan, persatuan dan kondusifitas di tengah masyarakat.

Keenam, mari kita menggunakan media sosial dengan bijaksana dan sebaik-baiknya serta tidak ikut menyebarkan ujaran kebencian, berita bohong dan ungkapan yang menyinggung keyakinan iman pihak lain.

"Kejadian ini membuat kita sangat kaget karena pelakunya ini anak muda, dimana kami FKUB sedang gencarnya mengedukasi pemuda lintas agama agar saling berbaur dan menghormati keyakinan masing-masing," ujarnya.

Subuh menambahkan, pihaknya akan mengawal proses hukum untuk kasus tersebut, dan berharap pihak kepolisian mengambil keputusan yang tepat dan adil. Selain itu FKUB Babel juga meminta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Babel menghentikan penyebaran kasus ini agar tidak mengganggu kerukunan umat beragama di Babel.

"Kita minta Diskominfo untuk bisa menghentikan penyebaran kasus ini agar kerukunan antar umat yang selama ini kita jalin, tidak terganggu. Dan kita yakin ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada serentak 2019," ujarnya.

Sementara, Ketua Forum Kristen, SAJ Bawole, mengatakan pihaknya sangat menyesali adanya kasus ini karena Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu provinsi yang kerukunan antar umatnya dikenal sangat tinggi.

"Ini menjadi pelajaran dan pukulan berat untuk kita. Setelah berkoordinasi dengan semua pihak, kita harap ini bisa diimbangi dengan pemberitaan yang positif agar kita dapat membangun dan merajut kembali kerukunan yang selama ini terjaga," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019