Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengintensifkan patroli di sekolah dan tempat bermain pelajar, guna mencegah "bullying" atau kasus pengeroyokan siswa di daerah itu.
"Kita berharap kasus "bullying" yang dialami siswa SMP Pontianak, Aud (14) tidak terjadi di daerah ini," kata Kasatpol PP Provinsi Kepulauan Babel, Yamowa'a Harefa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan patroli ini terjadwal dan tidak memandang waktu dan hari, guna mencegah bullying, kenakalan remaja yang menjurus tindak kejahatan.
"Kita sudah menentukan titik-titik patroli yang dinilai rawan terjadi bullying, kekerasan, kenakalan remaja," katanya.
Misalnya, kawasan tempat bermain atau nongkrong remaja dan pelajar di Pelipur, Tugu Wali Kota Pangkalpinang, Taman Mandara Pangkalpinang, Tanjung Gunung dan Taman Baypark dan lainnya.
"Kemarin kita berhasil mengamankan anak-anak punk yang melakukan penjambretan di kawasan taman tempat nongkrong remaja dan siswa," katanya.
Menurut dia kasus bullying yang dialami Audrey siswa SMP Pontianak sudah di atas kewajaran. Oleh karena itu, diharapkan para orang tua untuk selalu mengawasi pergaulan anak-anaknya. Jangan sampai mereka terjebak pergaulan yang tidak sehat yang merugikan masa depannya.
"Kita terus berupaya mengatasi hal-hal seperti ini. Jangan sampai kasus kekerasan antarpelajar ini tidak terkendali, karena tidak adanya pengawasan dan pencegahan," katanya.
Ia berharap para orang tua untuk selalu memeriksa telepon gengam anak-anaknya, agar mereka terhindar dari situs-situs kekerasan yang merusak mental dan jiwanya.
"Handphone ini sangat berbahaya jika tidak ada filter dan pengawasan dari orang tuanya. Jangan sampai anak-anak terjebak di lingkungan dan pergaulan tidak sehat yang akan mempengaruhi prilakunya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kita berharap kasus "bullying" yang dialami siswa SMP Pontianak, Aud (14) tidak terjadi di daerah ini," kata Kasatpol PP Provinsi Kepulauan Babel, Yamowa'a Harefa di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan patroli ini terjadwal dan tidak memandang waktu dan hari, guna mencegah bullying, kenakalan remaja yang menjurus tindak kejahatan.
"Kita sudah menentukan titik-titik patroli yang dinilai rawan terjadi bullying, kekerasan, kenakalan remaja," katanya.
Misalnya, kawasan tempat bermain atau nongkrong remaja dan pelajar di Pelipur, Tugu Wali Kota Pangkalpinang, Taman Mandara Pangkalpinang, Tanjung Gunung dan Taman Baypark dan lainnya.
"Kemarin kita berhasil mengamankan anak-anak punk yang melakukan penjambretan di kawasan taman tempat nongkrong remaja dan siswa," katanya.
Menurut dia kasus bullying yang dialami Audrey siswa SMP Pontianak sudah di atas kewajaran. Oleh karena itu, diharapkan para orang tua untuk selalu mengawasi pergaulan anak-anaknya. Jangan sampai mereka terjebak pergaulan yang tidak sehat yang merugikan masa depannya.
"Kita terus berupaya mengatasi hal-hal seperti ini. Jangan sampai kasus kekerasan antarpelajar ini tidak terkendali, karena tidak adanya pengawasan dan pencegahan," katanya.
Ia berharap para orang tua untuk selalu memeriksa telepon gengam anak-anaknya, agar mereka terhindar dari situs-situs kekerasan yang merusak mental dan jiwanya.
"Handphone ini sangat berbahaya jika tidak ada filter dan pengawasan dari orang tuanya. Jangan sampai anak-anak terjebak di lingkungan dan pergaulan tidak sehat yang akan mempengaruhi prilakunya," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019