Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengimbau para orang tua memantau literasi digital anak untuk mengantisipasi pengaruh negatif yang bisa merusak karakter dan mental anak.
"Peran orang tua sangat penting untuk mencegah pengaruh negatif era digital saat ini, kami berharap mereka melakukan pembatasan dan selalu mendampingi anaknya saat menggunakan gawai," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Bangka Barat, Ismail di Muntok, Jumat.
Menurut dia, dugaan perundungan terhadap anak di bawah umur yang menimpa Ad (12) siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat, salah satunya penyebabnya dipengaruhi oleh kebebasan anak dalam bermedia sosial.
"Sebagai orang tua, kita harus bijaksana dan tegas terhadap anak di bawah umur dalam memanfaatkan media sosial dan mendapatkan informasi dari internet, dampingi dan jangan sampai mereka menggunakannya secara sembunyi-sembunyi agar mudah dipantau," ujarnya.
Selain itu, para orang tua juga harus mampu berperan sebagai sahabat bagi anak-anaknya agar terjalin komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua.
"Dengan kasih sayang yang cukup kami yakin akan bisa meredam kenakalan remaja dan anak bawah umur sekaligus memperkuat karakter dan budi pekerti luhur sebagai bekal masa depan anak-anak," jelasnya.
Terkait peristiwa yang terjadi di Pontianak tersebut, Ismail mengharapkan para pelaku jika terbukti bersalah, diselesaikan sesuai hukum yang berlaku.
"Sebagai terapi kejut sesuai hukum yang berlaku untuk mencegah terulangnya peristiwa itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Peran orang tua sangat penting untuk mencegah pengaruh negatif era digital saat ini, kami berharap mereka melakukan pembatasan dan selalu mendampingi anaknya saat menggunakan gawai," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Bangka Barat, Ismail di Muntok, Jumat.
Menurut dia, dugaan perundungan terhadap anak di bawah umur yang menimpa Ad (12) siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat, salah satunya penyebabnya dipengaruhi oleh kebebasan anak dalam bermedia sosial.
"Sebagai orang tua, kita harus bijaksana dan tegas terhadap anak di bawah umur dalam memanfaatkan media sosial dan mendapatkan informasi dari internet, dampingi dan jangan sampai mereka menggunakannya secara sembunyi-sembunyi agar mudah dipantau," ujarnya.
Selain itu, para orang tua juga harus mampu berperan sebagai sahabat bagi anak-anaknya agar terjalin komunikasi yang baik antara anak dengan orang tua.
"Dengan kasih sayang yang cukup kami yakin akan bisa meredam kenakalan remaja dan anak bawah umur sekaligus memperkuat karakter dan budi pekerti luhur sebagai bekal masa depan anak-anak," jelasnya.
Terkait peristiwa yang terjadi di Pontianak tersebut, Ismail mengharapkan para pelaku jika terbukti bersalah, diselesaikan sesuai hukum yang berlaku.
"Sebagai terapi kejut sesuai hukum yang berlaku untuk mencegah terulangnya peristiwa itu," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019