Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggalakkan program pencegahan penularan HIV bagi ibu hamil melalui pemeriksaan dini terhadap ibu hamil.
Kasi pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Sopianto di Sungailiat, Selasa, mengatakan, pemeriksaan dini bagi ibu hamil itu perlu dilakukan sesuai anjuran sebagai upaya deteksi dini pencegahan penularan HIV, Sipilis dan Hepatitis B bagi ibu hamil karena dapat menular pada bayinya.
Dalam rangka percepatan eliminasi penularan HIV, hepatitis B dan Sipilis bagi ibu hamil, kata dia, Pemerintah Kabupaten Bangka menjadi proyek implementasi nasional.
"Proyek implementasi guna menekan angka kasus baru di kalangan ibu hamil dan populasi berisiko terinfeksi pada kelompok waria, pekerja seks komersial, LSL, warga binaan pemasyarakatan, penderita TBC dan penyakit menular seksual lainnya," jelasnya.
Dikatakan, bila ada ibu hamil diketahui mengidap Hepatitis B perlu diberikan vaksinasi HBIg pada bayi segera setelah lahir, demikian juga bila ada HIV maka ibu itu harus segera minum ARV.
"Saya harapkan semua ibu hamil harus mengetahui status kesehatannya melalui bidan, dokter dan perawat yang sudah terlatih," jelasnya.
Dia mengatakan, HIV dan Hepatitis B sampai dengan sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan sehingga perlu menjadi perhatian dalam upaya penanggulangan secara komprehensif dari hulu ke hilir yaitu memutus mata rantai penularan, dengan demikian generasi selanjutnya dipastikan hidup lebih sehat terhindar dari tiga penyakit menular tersebut.
"Tahun 2018 tercatat ada sejumlah ibu hamil terdeteksi HIV termasuk terdektsi Hepatitis B dan Sipilis," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Kasi pengendalian dan pemberantasan penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Sopianto di Sungailiat, Selasa, mengatakan, pemeriksaan dini bagi ibu hamil itu perlu dilakukan sesuai anjuran sebagai upaya deteksi dini pencegahan penularan HIV, Sipilis dan Hepatitis B bagi ibu hamil karena dapat menular pada bayinya.
Dalam rangka percepatan eliminasi penularan HIV, hepatitis B dan Sipilis bagi ibu hamil, kata dia, Pemerintah Kabupaten Bangka menjadi proyek implementasi nasional.
"Proyek implementasi guna menekan angka kasus baru di kalangan ibu hamil dan populasi berisiko terinfeksi pada kelompok waria, pekerja seks komersial, LSL, warga binaan pemasyarakatan, penderita TBC dan penyakit menular seksual lainnya," jelasnya.
Dikatakan, bila ada ibu hamil diketahui mengidap Hepatitis B perlu diberikan vaksinasi HBIg pada bayi segera setelah lahir, demikian juga bila ada HIV maka ibu itu harus segera minum ARV.
"Saya harapkan semua ibu hamil harus mengetahui status kesehatannya melalui bidan, dokter dan perawat yang sudah terlatih," jelasnya.
Dia mengatakan, HIV dan Hepatitis B sampai dengan sekarang belum ada obat yang dapat menyembuhkan sehingga perlu menjadi perhatian dalam upaya penanggulangan secara komprehensif dari hulu ke hilir yaitu memutus mata rantai penularan, dengan demikian generasi selanjutnya dipastikan hidup lebih sehat terhindar dari tiga penyakit menular tersebut.
"Tahun 2018 tercatat ada sejumlah ibu hamil terdeteksi HIV termasuk terdektsi Hepatitis B dan Sipilis," katanya
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019