Ketua DRPD Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Parulian Napitulu memberikan apresiasi positif atas keberhasilan dinas kesehatan mampu menurunkan angka kasus demam berdarah dengue (DBD).
"Saya memberikan dukungan atas keberhasilan pemerintah daerah melalui dinas kesehatan yang berhasil menurunkan angka kasus deman berdarah yang menurun setiap bulannya," katanya di Sungailiat, Kamis.
Dia menyarankan agar keberhasilan ini dapat dipertahankan setiap bulannya sehingga kasus DPD yang selama ini dikhawatirkan dapat dikurangi.
"Penanganan DBD saya akui harus melibatkan semua pihak termasuk kesadaran masyarakat dalam berprilaku hidup sehat," jelasnya.
Hal penting lainnya, menanamkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hidup bersih dan sehat serta meningkatkan koordinasi sampai ke tingkat pemerintahan paling bawah.
"Penanganan kasus DBD salah satunya dengan meningkatkan koordinasi sampai ke tingkat pemerintahan desa agar tercipta satu persepsi bahwa keterlibatan masyarakat dalam hal perlu dilakukan," ujarnya.
Sebelumnya, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Surveilans, dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Sopianto, mengatakan, data terakhir atau sampai akhir April 2019 kasus penderita DBD tercatat sebanyak 18 kasus.
"Data angka pada kasus yang sama tiga bulan sebelumnya menunjukkan penurunan, sampai akhir Januari tercatat 40 kasus DBD, Februari, 27 kasus DBD, Maret 25 kasus dan akhir April sebanyak 18 kasus," jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan menurunkan angka kasus DBD di daerahnya menunjukkan realisasi program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dapat terlaksana termasuk realisasi program abatesasi maupun fogging.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Saya memberikan dukungan atas keberhasilan pemerintah daerah melalui dinas kesehatan yang berhasil menurunkan angka kasus deman berdarah yang menurun setiap bulannya," katanya di Sungailiat, Kamis.
Dia menyarankan agar keberhasilan ini dapat dipertahankan setiap bulannya sehingga kasus DPD yang selama ini dikhawatirkan dapat dikurangi.
"Penanganan DBD saya akui harus melibatkan semua pihak termasuk kesadaran masyarakat dalam berprilaku hidup sehat," jelasnya.
Hal penting lainnya, menanamkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya hidup bersih dan sehat serta meningkatkan koordinasi sampai ke tingkat pemerintahan paling bawah.
"Penanganan kasus DBD salah satunya dengan meningkatkan koordinasi sampai ke tingkat pemerintahan desa agar tercipta satu persepsi bahwa keterlibatan masyarakat dalam hal perlu dilakukan," ujarnya.
Sebelumnya, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Surveilans, dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Sopianto, mengatakan, data terakhir atau sampai akhir April 2019 kasus penderita DBD tercatat sebanyak 18 kasus.
"Data angka pada kasus yang sama tiga bulan sebelumnya menunjukkan penurunan, sampai akhir Januari tercatat 40 kasus DBD, Februari, 27 kasus DBD, Maret 25 kasus dan akhir April sebanyak 18 kasus," jelasnya.
Menurutnya, keberhasilan menurunkan angka kasus DBD di daerahnya menunjukkan realisasi program pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dapat terlaksana termasuk realisasi program abatesasi maupun fogging.
Editor : Rustam Effendi
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019