Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong pengelola Pelabuhan Tanjungkalian Mentok membangun dermaga baru untuk menambah kelancaran bongkar muat penumpang.
"Berdasarkan pemantauan selama arus mudik dan balik Lebaran 2019, bongkar muat penumpang menjadi salah satu kendala yang harus segera diselesaikan," kata Bupati Bangka Barat, Markus di Mentok, Jumat.
Menurut dia, panjangnya antrean kendaraan calon penumpang yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera salah satunya dipengaruhi kurang lancarnya proses bongkar muat penumpang.
Proses penurunan penumpang yang datang dari Pulau Sumatera dan pemuatan penumpang kendaraan pemudik, baik sepeda motor dan mobil dinilai terlalu lama karena hanya mengandalkan satu dermaga seperti saat ini.
Markus mengatakan, beberapa hari lalu sudah berkoordinasi dengan manajemen PT ASDP Pelabuhan Tanjungkalian Mentok untuk rencana penambahan satu dermaga kapal feri.
"Kami yakin jika ada tambahan satu dermaga di pelabuhan itu akan memperlancar pelayanan penyeberangan, terutama pada saat padat penumpang," ujarnya.
Penambahan satu dermaga bongkar muat kapal feri di Pelabuhan Tanjungkalian Mentok juga harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan di Pelabuhan Tanjung Apiapi, Sumatera Selatan.
Menurut dia, animo masyarakat untuk memanfaatkan jalur darat setiap tahunnya akan terus meningkat seiring pembangunan jalan tol di sejumlah daerah di Pulau Sumatera.
"Jika jalan tol di Pulau Sumatera sudah beroperasi normal kami optimistis akan berdampak pada peningkatan jumlah penumpang penyeberangan kapal feri dari Pulau Bangka ke Sumatera," katanya.
Untuk itu diharapkan PT ASDP Pelabuhan Tanjungkalian Mentok bisa mempersiapkan sejak dini untuk menambah berbagai fasilitas pendukung agar mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Berdasarkan pemantauan selama arus mudik dan balik Lebaran 2019, bongkar muat penumpang menjadi salah satu kendala yang harus segera diselesaikan," kata Bupati Bangka Barat, Markus di Mentok, Jumat.
Menurut dia, panjangnya antrean kendaraan calon penumpang yang akan menyeberang ke Pulau Sumatera salah satunya dipengaruhi kurang lancarnya proses bongkar muat penumpang.
Proses penurunan penumpang yang datang dari Pulau Sumatera dan pemuatan penumpang kendaraan pemudik, baik sepeda motor dan mobil dinilai terlalu lama karena hanya mengandalkan satu dermaga seperti saat ini.
Markus mengatakan, beberapa hari lalu sudah berkoordinasi dengan manajemen PT ASDP Pelabuhan Tanjungkalian Mentok untuk rencana penambahan satu dermaga kapal feri.
"Kami yakin jika ada tambahan satu dermaga di pelabuhan itu akan memperlancar pelayanan penyeberangan, terutama pada saat padat penumpang," ujarnya.
Penambahan satu dermaga bongkar muat kapal feri di Pelabuhan Tanjungkalian Mentok juga harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan di Pelabuhan Tanjung Apiapi, Sumatera Selatan.
Menurut dia, animo masyarakat untuk memanfaatkan jalur darat setiap tahunnya akan terus meningkat seiring pembangunan jalan tol di sejumlah daerah di Pulau Sumatera.
"Jika jalan tol di Pulau Sumatera sudah beroperasi normal kami optimistis akan berdampak pada peningkatan jumlah penumpang penyeberangan kapal feri dari Pulau Bangka ke Sumatera," katanya.
Untuk itu diharapkan PT ASDP Pelabuhan Tanjungkalian Mentok bisa mempersiapkan sejak dini untuk menambah berbagai fasilitas pendukung agar mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019