Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh mendorong pemerintah desa untuk memanfaatkan "kolong" atau lubang bekas penambangan bijih timah menjadi kolam budi daya ikan air tawar.

"Sangat banyak kolong di daerah ini yang tidak dimanfaatkan, bahkan menjadi kawasan rusak maka pemerintah desa harus berinovasi mengolah kolong sebagai tempat budi daya ikan," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sabtu.

Ia menjelaskan, di Bangka Tengah ada sekitar 3.000 kolong atau lubang bekas penambangan bijih timah yang dibiarkan begitu saja dan akan menjadi nilai ekonomis jika dikelola dengan baik.

"Kolong itu kalau dibiarkan tentu menjadi kawasan rusak, maka pemerintah desa harus berinovasi mengembangkan kolong menjadi kolam ikan budi daya," ujarnya.

Ia mengatakan, budi daya ikan air tawar di kolong eks tambang juga bagian upaya meningkatkan produksi ikan sekaligus menjadikan Bangka Tengah sebagai sentra produksi ikan air tawar di Babel.

"Bila produksi ikan air tawar meningkat, maka bisa menyejahterakan masyarakat. Kita harus mengejar produksi ikan agar daerah ini menjadi sentra ikan terbesar di Babel," katanya.

Sementara Kepala Dinas Perikanan, Dedi Muchdiyat mengatakan budi daya ikan air tawar dalam satu tahun terakhir memiliki prosfek ekonomi yang cukup bagus sering semakin tingginya permintaan pasar.

"Sekarang lidah masyarakat Bangka sudah mulai terbiasa mengonsumsi ikan air tawar, kalau dulu memang ikan air tawar kurang diminati karena warga lebih cenderung mengonsumsi ikan laut, tetapi sekarang malah ikan air tawar lebih diminati," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019