Koba (Antara Babel) - Murid SDN 10 Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, Lidia ditunjuk mewakili kabupaten itu mengikuti lomba bercerita rakyat tingkat provinsi yang akan digelar pada 24 Juni 2014.
"Lidia berhasil keluar sebagai pememang setelah menyingkirkan sekitar 79 peserta yang ikut dalam lomba bercerita rakyat tingkat kabupaten beberapa waktu lalu," kata Kepala Arsip dan Perpustakaan Daerah Bangka Tengah, Soleh Ahmad di Koba, Sabtu.
Ia menjelaskan, lomba bercerita rakyat ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahunnya untuk meningkatkan minat membaca masyarakat.
"Memang harus diakui banyak faktor penyebab anak malas membaca, misalnya pengaruh teknologi sehingga harus dimotivasi dengan menggelar kegiatan lomba bercerita rakyat," ujarnya.
Selain itu, kata dia, lomba bercerita rakyat ini juga mengenalkan kepada generasi muda terkait budaya dan kearifan lokal.
"Bercerita mengembangkan kreativitas minat dan bakat anak bangsa, menumbuhkan minat baca dan memunculkan kepedulian pelajar dalam mengenal cerita daerah yang dapat di pedomani dalam kehidupan sehari hari," ujarnya.
Dengan demikian, menurut dia, mampu membentuk karakter berdasarkan kultural serta melestarikan budaya daerah melalui bercerita dan mengasah kepercayaan diri pelajar.
"Sekarang ini pola pendidikan anak di sekolah terutama di rumah melalui bercerita masih berkurang, malah sekarang lebih banyak pendidikan di dapatkan anak melalui media televisi yang kurang pas dengan perkembangan anak," ujarnya.
Menurut dia, bercerita harus dibiasakan di sekolah setiap hari sehingga kemampuan berpikir anak lebih tajam dan kreatif.
"Selain itu, anak yang diajak bercerita rakyat akan lebih sering membuka buku untuk menambah ilmu pengatahuan dan pengayaan dalam becerita," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014
"Lidia berhasil keluar sebagai pememang setelah menyingkirkan sekitar 79 peserta yang ikut dalam lomba bercerita rakyat tingkat kabupaten beberapa waktu lalu," kata Kepala Arsip dan Perpustakaan Daerah Bangka Tengah, Soleh Ahmad di Koba, Sabtu.
Ia menjelaskan, lomba bercerita rakyat ini merupakan agenda rutin yang digelar setiap tahunnya untuk meningkatkan minat membaca masyarakat.
"Memang harus diakui banyak faktor penyebab anak malas membaca, misalnya pengaruh teknologi sehingga harus dimotivasi dengan menggelar kegiatan lomba bercerita rakyat," ujarnya.
Selain itu, kata dia, lomba bercerita rakyat ini juga mengenalkan kepada generasi muda terkait budaya dan kearifan lokal.
"Bercerita mengembangkan kreativitas minat dan bakat anak bangsa, menumbuhkan minat baca dan memunculkan kepedulian pelajar dalam mengenal cerita daerah yang dapat di pedomani dalam kehidupan sehari hari," ujarnya.
Dengan demikian, menurut dia, mampu membentuk karakter berdasarkan kultural serta melestarikan budaya daerah melalui bercerita dan mengasah kepercayaan diri pelajar.
"Sekarang ini pola pendidikan anak di sekolah terutama di rumah melalui bercerita masih berkurang, malah sekarang lebih banyak pendidikan di dapatkan anak melalui media televisi yang kurang pas dengan perkembangan anak," ujarnya.
Menurut dia, bercerita harus dibiasakan di sekolah setiap hari sehingga kemampuan berpikir anak lebih tajam dan kreatif.
"Selain itu, anak yang diajak bercerita rakyat akan lebih sering membuka buku untuk menambah ilmu pengatahuan dan pengayaan dalam becerita," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014