Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Abdul Fatah, menerima kunjungan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) RI, ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Kunjungan Bapeten RI ke Babel dalam rangka membantu pengelikaan limbah dan tambang timah yang menyimpan radio aktif," kata Abdul Fatah, saat menerima kunjungan Bapeten RI di Pangkalpinang, Selasa malam.
Ia mengatakan, Babel memiliki dua pulau besar yaitu Bangka dan Belitung. Keduanya sama penghasil timah dan masih banyak sisa limbah timah, inilah yang harus diketahui apakah ada atau tidak radioaktifnya.
"Saat ini, masih ada pertanyaan, bagaimana caranya kami harus terus melakukan guna menghentikannya. Penambangan secara sporadis ini, apakah ada masalah lain baik radioaktif atau persoalan pokok lain yang kami hadapi," ujarnya.
Menurut Abdul Fatah, Pemprov Babel sangat bersyukur karena masih ada yang peduli dengan masalah ini. Diharapkan penguraian lebih jauh dan agar bisa disesuaikan dengan Peraturan Daerah atau Peraturan Gubernur.
"Dan yang paling penting adalah kita membicarakan tata caranya melalui MoU, karena kami juga harus punya suatu protect diri tentang apapun aturan Bapeten," ujarnya.
Kepala Bapeten RI, Amil M menyampaikan sejumlah hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi dari Bapeten RI.
"Tugas kami ini membuat izin dan membantu mengelola, lalu kami memberikan arahan serta petunjuk cara pengolahan limbah berkenaan dengan radiasi, termasuk tambang timah yang saat ini menyimpan radioaktif, terutama dari sisa penambangan tersebut. Dan kami akan memberikan tata cara menurunkan radiasinya," ujarnya.
Bapeten sudah ada aturan saat penyimpanan limbah radioaktif. Terakhir, di lakukan penyimpanan limbah di Kepulauan Riau dan hasil kinerjanya dilaporkan langsung kepada Presiden, karena dalam pertemuan terakhir Presiden meminta aturan disederhanakan, tetapi industri tetap profitable.
"Oleh karena itu kami akan mengadakan MoU dan kita bisa menguraikan apa-apa yang akan kita lakukan. Dan yang paling penting tugas kami adalah untuk keamanan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kunjungan Bapeten RI ke Babel dalam rangka membantu pengelikaan limbah dan tambang timah yang menyimpan radio aktif," kata Abdul Fatah, saat menerima kunjungan Bapeten RI di Pangkalpinang, Selasa malam.
Ia mengatakan, Babel memiliki dua pulau besar yaitu Bangka dan Belitung. Keduanya sama penghasil timah dan masih banyak sisa limbah timah, inilah yang harus diketahui apakah ada atau tidak radioaktifnya.
"Saat ini, masih ada pertanyaan, bagaimana caranya kami harus terus melakukan guna menghentikannya. Penambangan secara sporadis ini, apakah ada masalah lain baik radioaktif atau persoalan pokok lain yang kami hadapi," ujarnya.
Menurut Abdul Fatah, Pemprov Babel sangat bersyukur karena masih ada yang peduli dengan masalah ini. Diharapkan penguraian lebih jauh dan agar bisa disesuaikan dengan Peraturan Daerah atau Peraturan Gubernur.
"Dan yang paling penting adalah kita membicarakan tata caranya melalui MoU, karena kami juga harus punya suatu protect diri tentang apapun aturan Bapeten," ujarnya.
Kepala Bapeten RI, Amil M menyampaikan sejumlah hal yang berkaitan dengan tugas dan fungsi dari Bapeten RI.
"Tugas kami ini membuat izin dan membantu mengelola, lalu kami memberikan arahan serta petunjuk cara pengolahan limbah berkenaan dengan radiasi, termasuk tambang timah yang saat ini menyimpan radioaktif, terutama dari sisa penambangan tersebut. Dan kami akan memberikan tata cara menurunkan radiasinya," ujarnya.
Bapeten sudah ada aturan saat penyimpanan limbah radioaktif. Terakhir, di lakukan penyimpanan limbah di Kepulauan Riau dan hasil kinerjanya dilaporkan langsung kepada Presiden, karena dalam pertemuan terakhir Presiden meminta aturan disederhanakan, tetapi industri tetap profitable.
"Oleh karena itu kami akan mengadakan MoU dan kita bisa menguraikan apa-apa yang akan kita lakukan. Dan yang paling penting tugas kami adalah untuk keamanan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019