Dewan Pimpinan Daerah Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong berbagai pihak lebih intensif melakukan sosialisasi, terutama di kalangan orang tua, terkait dengan pencegahan dan penanganan bahaya narkoba.
"Sosialisasi di kalangan orang tua perlu digencarkan karena berdasarkan hasil evaluasi kami kebanyakan orang tua hanya tahu nama narkoba tetapi tidak mengenal bentuk dan dampaknya," ujar Ketua DPD Gentara Kabupaten Bangka Tengah Dairi Dodoi di Koba, Kamis.
Ia mengatakan rendahnya pemahaman kalangan orang tua terhadap bahaya narkoba menjadi salah satu di antara tiga persoalan mendasar yang menjadi catatan Gentara setempat terkait dengan kasus narkoba di masyarakat.
Kalangan orang tua, katanya, memiliki peranan penting dalam pencegahan dan penanganan bahaya narkoba, terutama di kalangan pemuda.
Berdasarkan evaluasi DPD Gentara setempat, tiga persoalan tersebut, adalah kurang gencar sosialisasi narkoba di kalangan orang tua, pelaku narkoba kembali mengonsumsi barang terlarang tersebut setelah dilakukan rehabilitasi mental, dan adanya zat adiktif lain seperti aibon, tramodol, dan komix yang efeknya sama seperti narkoba.
"Hasil evaluasi kami, mencatat ada tiga pointer yang cukup mendasar terkait persoalan kasus narkoba yang berkembang di masyarakat," kata dia.
Ia mengemukakan pentingnya pemerintah melakukan upaya secara efektif untuk memastikan pecandu narkoba yang sudah direhab tidak kembali terjerat kasus narkoba.
"Selama ini kita fokus melakukan rehab mental pecandu narkoba, tetapi lupa membantu kehidupan sosial mereka dan mencari, membuka lapangan pekerjaan untuk mereka sehingga tidak lagi berpikir untuk kembali mengonsumsi narkoba," ujarnya.
Dairi mengatakan ada zat adiktif lain, seperti aibon, tramodol, dan komix yang efeknya seperti mengonsumsi narkoba, namun penanganan mereka yang terkait dengan peredaran dan penggunaannya belum bisa dibawa ke ranah hukum.
"Tiga catatan tersebut bagi kami sangat mendasar dan perlu direkomendasikan kepada pihak terkait sebagai bahan evaluasi serta ditindaklanjuti," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Sosialisasi di kalangan orang tua perlu digencarkan karena berdasarkan hasil evaluasi kami kebanyakan orang tua hanya tahu nama narkoba tetapi tidak mengenal bentuk dan dampaknya," ujar Ketua DPD Gentara Kabupaten Bangka Tengah Dairi Dodoi di Koba, Kamis.
Ia mengatakan rendahnya pemahaman kalangan orang tua terhadap bahaya narkoba menjadi salah satu di antara tiga persoalan mendasar yang menjadi catatan Gentara setempat terkait dengan kasus narkoba di masyarakat.
Kalangan orang tua, katanya, memiliki peranan penting dalam pencegahan dan penanganan bahaya narkoba, terutama di kalangan pemuda.
Berdasarkan evaluasi DPD Gentara setempat, tiga persoalan tersebut, adalah kurang gencar sosialisasi narkoba di kalangan orang tua, pelaku narkoba kembali mengonsumsi barang terlarang tersebut setelah dilakukan rehabilitasi mental, dan adanya zat adiktif lain seperti aibon, tramodol, dan komix yang efeknya sama seperti narkoba.
"Hasil evaluasi kami, mencatat ada tiga pointer yang cukup mendasar terkait persoalan kasus narkoba yang berkembang di masyarakat," kata dia.
Ia mengemukakan pentingnya pemerintah melakukan upaya secara efektif untuk memastikan pecandu narkoba yang sudah direhab tidak kembali terjerat kasus narkoba.
"Selama ini kita fokus melakukan rehab mental pecandu narkoba, tetapi lupa membantu kehidupan sosial mereka dan mencari, membuka lapangan pekerjaan untuk mereka sehingga tidak lagi berpikir untuk kembali mengonsumsi narkoba," ujarnya.
Dairi mengatakan ada zat adiktif lain, seperti aibon, tramodol, dan komix yang efeknya seperti mengonsumsi narkoba, namun penanganan mereka yang terkait dengan peredaran dan penggunaannya belum bisa dibawa ke ranah hukum.
"Tiga catatan tersebut bagi kami sangat mendasar dan perlu direkomendasikan kepada pihak terkait sebagai bahan evaluasi serta ditindaklanjuti," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019