Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melalui dinas terkait mendorong petani di daerah itu memaksimalkan penggunaan pupuk jenis organik untuk keperluan tanaman padi.

"Saya mendorong petani untuk memaksimalkan penggunaan pupuk organik untuk menyuburkan tanamannya," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bangka, Kemas Arfani Rahman di Sungailiat, Sabtu.

Dia mengakui, penyerapan atau penggunaan pupuk jenis organik oleh petani setiap tahunnya masih rendah dibandingkan penggunaan pupuk kimia, karena sebagian petani beranggapan penggunaan pupuk organik memakan waktu lama dalam proses penyuburan tanaman padi jika dibandingkan pupuk kimia.

"Alokasi pupuk kimia sesuai kebutuhan dan usulan tahun 2019 jenis Urea mencapai 5.337 ton setelah pengurangan sedangkan pupuk organik hanya sebanyak 2.355 ton," jelasnya.

Menurutnya, manfaat pupuk organik cukup banyak yang akan dirasakan petani yakni mampu meningkatnya produktivitas dari lahan pertanian karena dengan meningkatnya kadar kandungan bahan organik dan unsur hara yang ada dalam tanah, maka dengan sendirinya akan memperbaiki sifat, kimia dan biologi tadi tanah atau lahan pertanian.

Manfaat lain pupuk organik yaitu semakin mudahnya melakukan pengolahan lahan karena tanah semakin baik, mempunyai kemampuan dalam memobilisasi atau menjembatani hara yang ada di tanah sehingga akan membentuk partikel ion yang mudah diserap oleh tanaman dan manfaat penting lainnya.

"Jumlah areal sawah di Kabupaten Bangka mencapai total 2.900 hektar dengan kemampuan produki beras baru mencapai 7.000 ton pertahun, atau baru beberapa persen lahan yang digarap petani secara maksimal dan rutin sesuai musim tanam," jelasnya.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019