Bank Indonesia kembali menggelar Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Region Sumatera 2019, sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Syariah Economic Festival (ISEF).
"Fesyar yang menjadi bagian dari USEF merupakan agenda rutin tahunan dari BI, untuk mengimplementasikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Yunita Resmi Sari, di Palembang, Rabu.
Ia mengatakan, tema Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) regional Sumatera 2019 adalah "Embracing Sharia Economics as A New Engine Towards Better and Sustainability of Growth", dimana pengembangan ekonomi syariah harus bersifat komprehensif dan end to end.
Dalam mendukung hal tersebut, Bank Indonesia merumuskan tiga pilar yang menjadi strategi utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang membutuhkan kolaborasi kuat dengan berbagai otoritas terkait.
Pertama, pilar pemberdayaan ekonomi syariah, menitikberatkan pada pengembangan sektor usaha syariah dengan penguatan halal value chain. Program ini dilaksanakan pada empat sektor unggulan, yakni sektor industri makanan halal dan halal fashion, sektor pariwisata halal, sektor pertanian dan sektor renewable energy.
Kedua, pilar pendalaman pasar keuangan syariah yang merefleksikan upaya peningkatan manajemen likuiditas dan pembiayaan syariah. Ketiga, pilar riset, asesmen, edukasi ekonomi dan keuangan syariah dilakukan melalui berbagai bentuk program edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
"Kegiatan Fesyar Regional Sumatera menjadi salah satu langkah implementasi 3 (tiga) pilar strategi utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," ujarnya.
Kegiatan Fesyar mengakomodasi kontribusi nyata pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, baik pesantren, UMKM maupun lembaga terkait untuk mendukung sektor industri halal.
"Acara tersebut juga mengangkat kegiatan sosialisasi dan edukasi serta optimalisasi Islamic Social Finance melalui penyelenggaraan seminar," ujarnya.
Rangkaian kegiatan Fesyar Regional Sumatera 2019 ini akan dilaksanakan di Kota Palembang pada tanggal 2 – 4 Agustus 2019. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh provinsi, kabupaten dan kota lainnya di wilayah Sumatera.
Beberapa rangkaian kegiatan yang akan
dilaksanakan pada Fesyar 2019 yakni, seminar peningkatan peran pesantren dan industri halal dalam pengembangan ekonomi syariah, seminar model pemberdayaan ekonomi produktif melalui optimalisasi dana ZISWAF dan seminar serta fasilitasi sertifikasi dan pengembangan usaha halal.
Dalam rangka mendukung kegiatan Fesyar 2019, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga turut berpartisipasi pada kegiatan seminar, lomba dan pameran UMKM.
Selain itu akan dilakukan seremonial pembiayaan antara Bank Syariah Mandiri Sumatera Selatan dan PT Timah, Tbk, yang akan disaksikan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Fesyar yang menjadi bagian dari USEF merupakan agenda rutin tahunan dari BI, untuk mengimplementasikan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumsel, Yunita Resmi Sari, di Palembang, Rabu.
Ia mengatakan, tema Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) regional Sumatera 2019 adalah "Embracing Sharia Economics as A New Engine Towards Better and Sustainability of Growth", dimana pengembangan ekonomi syariah harus bersifat komprehensif dan end to end.
Dalam mendukung hal tersebut, Bank Indonesia merumuskan tiga pilar yang menjadi strategi utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah yang membutuhkan kolaborasi kuat dengan berbagai otoritas terkait.
Pertama, pilar pemberdayaan ekonomi syariah, menitikberatkan pada pengembangan sektor usaha syariah dengan penguatan halal value chain. Program ini dilaksanakan pada empat sektor unggulan, yakni sektor industri makanan halal dan halal fashion, sektor pariwisata halal, sektor pertanian dan sektor renewable energy.
Kedua, pilar pendalaman pasar keuangan syariah yang merefleksikan upaya peningkatan manajemen likuiditas dan pembiayaan syariah. Ketiga, pilar riset, asesmen, edukasi ekonomi dan keuangan syariah dilakukan melalui berbagai bentuk program edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman masyarakat.
"Kegiatan Fesyar Regional Sumatera menjadi salah satu langkah implementasi 3 (tiga) pilar strategi utama pengembangan ekonomi dan keuangan syariah," ujarnya.
Kegiatan Fesyar mengakomodasi kontribusi nyata pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, baik pesantren, UMKM maupun lembaga terkait untuk mendukung sektor industri halal.
"Acara tersebut juga mengangkat kegiatan sosialisasi dan edukasi serta optimalisasi Islamic Social Finance melalui penyelenggaraan seminar," ujarnya.
Rangkaian kegiatan Fesyar Regional Sumatera 2019 ini akan dilaksanakan di Kota Palembang pada tanggal 2 – 4 Agustus 2019. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh provinsi, kabupaten dan kota lainnya di wilayah Sumatera.
Beberapa rangkaian kegiatan yang akan
dilaksanakan pada Fesyar 2019 yakni, seminar peningkatan peran pesantren dan industri halal dalam pengembangan ekonomi syariah, seminar model pemberdayaan ekonomi produktif melalui optimalisasi dana ZISWAF dan seminar serta fasilitasi sertifikasi dan pengembangan usaha halal.
Dalam rangka mendukung kegiatan Fesyar 2019, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga turut berpartisipasi pada kegiatan seminar, lomba dan pameran UMKM.
Selain itu akan dilakukan seremonial pembiayaan antara Bank Syariah Mandiri Sumatera Selatan dan PT Timah, Tbk, yang akan disaksikan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia, Dody Budi Waluyo.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019