Memiliki wilayah kerja yang berada di daerah kepulauan, melingkupi Bangka dan Belitung menjadi tantangan tersendiri bagi PLN Unit Induk Wilayah Bangka Belitung. Listrik yang kini sudah menjadi kebutuhan dasar masyarakat dituntut untuk selalu tersedia dan andal.

Mengenai ketersediaan listrik yang dimiliki PLN Babel, saat ini suplai listrik di Pulau Bangka sebesar 188 MW dengan permintaan 151 MW, sedangkan di Pulau Belitung suplai sebesar 73 MW dengan permintaan 42 MW. Menyikapi hal tersebut, PLN berkomitmen untuk terus menjaga keandalan pasokan listrik ke rumah pelanggan.

Untuk menjaga keandalan pasokan listrik bagi pelanggan, PLN UIW Bangka Belitung menerjunkan pasukan elit tim pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB).

"Tim ini dapat bekerja melakukan pemeliharaan jaringan listrik meskipun kabel masih dalam keadaan bertegangan atau masih teraliri listrik," kata Assistant Manager Komunikasi PLN UIW Bangka Belitung, Pandhu Kusumawardana di Pangkalpinang, Kamis.

Kondisi ini memberikan keuntungan ganda, baik dari sisi pelanggan maupun dari pihak PLN. Aliran listrik ke rumah pelanggan tidak harus padam meskipun jaringan sedang dipelihara. Sedangkan pihak PLN dapat meminimalisir potensi kehilangan pendapatan akibat listrik padam.

Tim yang dibentuk sejak tahun 2014 itu diseleksi secara ketat dari pegawai-pegawai yang ada di unit layanan pelanggan. Mereka ditempa dengan diklat dan pelatihan khusus dalam kurun waktu tertentu serta dilakukan secara berkala.

Hingga kini, tim tersebut aktif bekerja memelihara jaringan sepanjang 3.440,74 kms. Pekerjaan dilakukan dengan dua metode, yaitu metode berjarak dan sentuh langsung. Berbagai pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan seperti pemasangan jumper, pemeliharaan arester, penggantian isolator dan sebagainya.
PLN UIW Bangka Belitung menerjunkan pasukan elit tim pekerjaan dalam keadaan bertegangan (PDKB). (babel.antaranews.com/Try Mustika Hardi)

Satu tim PDKB ini terdiri atas satu orang supervisor, preparator, kepala regu, pengawas K3 dan lineman. Mengingat pekerjaan yang dilakukannya berisiko tinggi, maka peralatan yang digunakannya pun didesain secara khusus.

"Untuk melindungi diri dari risiko sengatan listrik, mereka menggunakan alat pelindung diri (APD) yang juga didesain khusus dan dibekali standard operating procedure (SOP) yang begitu ketat," katanya.

Ariandi, salah seorang anggota tim PDKB PLN Babel mengaku bangga menjalani profesinya saat ini.

"Saya merasa bangga dengan pilihan hidup yang saya jalani ini karena dapat membantu masyarakat tetap dapat menikmati listrik walau jaringan listrik sedang dipelihara," katanya.

Sudah lima tahun Ia bersama-sama dengan timnya memelihara jaringan listrik di Bangka Belitung, sehingga merasakan ikatan kekeluargaan yang begitu kuat, yang mana hal tersebut diakuinya mendukung pekerjaannya.

"Karena pekerjaan dilakukan dalam tim, maka rasa kekeluargaan antar personel terasa kental, hal itu sangat mendukung kinerja kami," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pekerjaannya itu memerlukan tenaga yang kuat dan konsentrasi yang tinggi, karena dilakukan dalam keadaan bertegangan. Selain itu, cuaca yang tidak menentu terkadang menjadi kendala bagi petugas ini dalam menyelesaikan tugasnya.

"Kendalanya adalah cuaca yang tidak menentu, bila turun hujan maka personil harus turun dari tiang karena PDKB tidak boleh dilakukan pada saat hujan," katanya.

Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019