Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat, agar mereka mampu menghadapi bonus demokrasi 2020.

"Saat ini kita sedang berupaya membentuk manusia Bangka Belitung yang sehat, cerdas dan kompetitif untuk menghadapi bonus demokrasi tahun depan," kata Wakil Gubernur Kepulauan Babel, Abdul Fatah saat membuka sekaligus menjadi Keynote Speaker Kegiatan Telaahan Tengah Semester di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan pada 2020 merupakan tahun dimulainya bonus demokrasi, yaitu suatu keadaan dimana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan dengan jumlah penduduk non produktif.

"Bonus demografi akan mulai dirasakan pada 2020, dan puncaknya pada 2030. Saat ini, Provinsi Babel memiliki penduduk sebanyak 1.459.873 jiwa, terdiri dari, usia 0 - 14 tahun 24 persen, usia 15 - 64 tahun 68 persen, dan usia 65 tahun ke atas 8 persen," ujarnya.

Oleh karena itu, Pemprov Kepulauan Babel melakukan langkah-langkah strategis untuk menghadapi bonus demografi tersebut, yaitu berkolaborasi dengan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana untuk menciptakan generasi sehat, cerdas dan kompetitif.

Langkah lain, membekali diri anak-anak peserta didik generasi berencana, seperti berapa usia minimal perkawinan baik pria maupun wanita, dan jumlah anak yang harus dimiliki.

"Kita berharap masyarakat menikahlah di usia matang dan tidak lagi melakukan perkawinan di usia dini," katanya.

Menurut dia pemprov juga mempersiapkan siswa-siswa di sekolah kejuruan yang terampil, dengan memperbanyak volume praktik bagi siswa. Dan penyiapan tenaga kerja yang berketrampilan, berupa pelatihan – pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja.

"Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menghadapi bonus demografi sekaligus menekan pertumbuhan penduduk, diungkapkan Wagub Abdul Fatah, ke depan, satu anak cukup," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019