Unit Pelaksana Teknis PAM Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pastikan pasokan air untuk pelanggan selama musim kemarau tetap lancar.
"Sejauh ini sumber air baku PAM Basel dipastikan masih mampu untuk melayani 3300 pelanggan yang ad di Bangka Selatan," Kata Kepala UPT PAM Basel, Yudi Siswanto di Toboali, Rabu.
Ia mengatakan untuk menyuplai air pelanggan sambungan rumah, UPT PAM masih mengandalkan dan mengoptimalkan fungsi dua SPAM yakni Rindik dan Baher.
"Untuk kondisi air di SPAM Rindik masih cukup untuk melayani pelanggan, sedangkan SPAM baher tekanan air sedikit berkurang kerumah warga, sehingga seluruh personel bekerja ekstra selama ini," katanya.
Menurut dia, selama musim kemarau pemakaian air meningkat drastis menjadi dua kali lipat dari biasanya, untuk itu UPT PAM melakukan piket monitoring ke daerah yang rawan tekanan airnya.
"Selama musim kemarau ini kami menambah operator dan jam operasi guna menjaga pasokan air dan pelayanan prima kepada para pelanggan," katanya.
Kendati demikian, Yudi mengakui dengan keterbatasan SDM dan peralatan pendukung pihaknya sedikit mengalami masalah ketika mengalami trauble dilapangan, namun pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengeliminir setiap permasalahan yang terjadi.
"Kami kekurangan SDM dan perlengkapan pendukung, akan tetapi dengan komposisi yang ada kami akan berusaha maksim semoga selama musim kemarau tahun ini tidak ada gangguan, karena dikhawatirkan mengganggu jalannya operasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Sejauh ini sumber air baku PAM Basel dipastikan masih mampu untuk melayani 3300 pelanggan yang ad di Bangka Selatan," Kata Kepala UPT PAM Basel, Yudi Siswanto di Toboali, Rabu.
Ia mengatakan untuk menyuplai air pelanggan sambungan rumah, UPT PAM masih mengandalkan dan mengoptimalkan fungsi dua SPAM yakni Rindik dan Baher.
"Untuk kondisi air di SPAM Rindik masih cukup untuk melayani pelanggan, sedangkan SPAM baher tekanan air sedikit berkurang kerumah warga, sehingga seluruh personel bekerja ekstra selama ini," katanya.
Menurut dia, selama musim kemarau pemakaian air meningkat drastis menjadi dua kali lipat dari biasanya, untuk itu UPT PAM melakukan piket monitoring ke daerah yang rawan tekanan airnya.
"Selama musim kemarau ini kami menambah operator dan jam operasi guna menjaga pasokan air dan pelayanan prima kepada para pelanggan," katanya.
Kendati demikian, Yudi mengakui dengan keterbatasan SDM dan peralatan pendukung pihaknya sedikit mengalami masalah ketika mengalami trauble dilapangan, namun pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengeliminir setiap permasalahan yang terjadi.
"Kami kekurangan SDM dan perlengkapan pendukung, akan tetapi dengan komposisi yang ada kami akan berusaha maksim semoga selama musim kemarau tahun ini tidak ada gangguan, karena dikhawatirkan mengganggu jalannya operasi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019