Toboali, Bangka Selatan (ANTARA) - UPT PAM Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengalirkan air pelanggan secara bergiliran, lantaran sumber air baku yang digunakan mengalami kekeringan dan kekurangan debit air selama musim kemarau.
Kepala UPT PAM Bangka Selatan, Yudi Siswanto di Toboali, Sabtu mengatakan untuk menyuplai air pelanggan, pihaknya hanya mengandalkan SPAM Rindik karena SPAM Baher tidak operasi lagi karena sumber air baku sudah kering selama kemarau.
"Suplai air pelanggan kami gilirkan dan tergantung kondisi dilapangan terkadang bisa dua hari atau tiga kali sehari, soalnya Spam rindik juga di perbantukan untuk menyuplai kelayanan Spam Baher yang sudah tidak bisa operasi lagi karena sumber air baku baher kering," katanya.
Ia mengatakan kekeringan sumber air baku ini adalah merupakan faktor alam selama musim kemarau, namun pihaknya tetap berupaya memenuhi kebutuhan air pelanggan, meski dilakukan secara bergiliran.
"Kalo penyebabnya alam kami tidak bisa bisa apa apa, namun satu unit armada mobil tangki kami berupaya tetap menyuplai air pelanggan. Kami ada dua mobil namun yang bisa digunakan hanya satu dan satunya sedang dalam perbaikan," katanya.
Ia mengatakan suplai air dengan menggunakan mobil tangki ini diberikan secara gratis, namun hanya terbatas untuk melayani pelanggan.
"Layanan suplai air dengan menggunakan mobil tangki ini gratis, namun terbatas dan sementara ini yang kami layani adalah Dinas, Kantor, Sekolah dan pelanggan PAM. Layanan mobil suplai air gratis ini sudah lama dilakukan sejak memasuki musim kemarau," katanya.
Ia menjelaskan sumber air yang digunakan untuk menyuplai air dengan menggunakan mobil tangki ini berasal dari SPAM Parit 9.
"Sumber airnya kami dapat dari SPAM parit 9 yang sudah diolah terlebih dahulu," katanya.
UPT PAM Bangka Selatan alirkan air pelanggan secara bergiliran
Sabtu, 2 November 2019 15:19 WIB