Port-Au Prince (ANTARA Babel) - Mantan Presiden Haiti Jean-Bertrand Aristide menjawab pertanyaan para jaksa, Rabu dalam satu pemeriksaan menyangkut tuduhan-tuduhan ia menggunakan anak-anak jalanan yang tidak memiliki tempat tinggal untuk mencari dana.
Ribuan pendukung Aristide berkumpul di luar gedung pengadilan dan banyak yang turun ke jalan-jalan untuk memprotes apa yang mereka kecam sebagai penghambatan politik.
Di antara sejumlah tuduhan korupsi, satu kelompok orang mengajukan laporan yang menyatakan mereka termasuk di antara para anak jalanan yang diselamatkan oleh Yayasan La Fanmi se la vi (Family is Life), yang dibentuk Aristide tahun 1990-an.
Mereka mengatakan Aristide, mantan pendeta Katolik Roma dikenal seorang pejuang warga miskin tetapi dicerca oleh kelompok elit negara Karibia itu, menggunakan anak-anak jalanan untuk memperoleh dana yang kemudian dikantonginya untuk keperluannya sendiri.
Aristide tidak pernah diajukan ke pengadilan.
Jaksa penuntut umum Lucmane Delille memeriksa Aristide di rumahnya di daerah pinggiran utara Port-au-Prince. Delille mengumumkan penyelidikan sedang dilakukan.
Pertemuan-pertemuan dengan Aristide dan para pengacaranya berlangsung setengah jam, kata pengacaranya Mario Joseph, yang menyebut pertemuan itu "dalam susana yang akrab dan saling menghormati."
Para pengacara Aristide menolak tuduhan-tuduhan kejahatan ekonomi, pencurian, penyalahgunaan kepercayaan dan asosiasi kejahatan sebagai "penghambatan politik." tambah Joseph.
Tetapi Delille menegaskan bahwa "ini bukan satu masalah penghambatan politik."
"Adalah tugas saya untuk memeriksa Aristide, yang menolak tuduhan-tuduhan itu," katanya.
"Kasus itu akan diajukan kepada majelis hakim," katanya kepada AFP.
Satu kelompok korban lainnya dari penipuan bank tahun 2003 menuduh mantan prsiden itu mengambil kuntungan pribadi dari kerugian para pemegang saham.
Tetapi pemimpin Haiti yang dipilih secara demokratis petama itu masih memperoleh dukungan luas.
"Kami di sini untuk mendukung pemimpin kami. Saya tidak mengubah dukungan saya," kata seorang pemrotes dari kota kumuh Cite Soleil, bekas pangkalan Aristide.
Aristide menjadi presiden dari tahun 1991 sampai 2004, saat meninggalkan negara itu dengan menumpang pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat untuk mengasingan diri di Afrika Selatan di tengah-tengah kerusuhan politik.
Aristide yang berusia 59 tahun kembali ke Haiti Maret 2010.
Aristide pulang hanya beberapa pekan setelah mantan diktator Jean-Claude Duvaller juga pulang ke Haiti.
(RN/M016)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013
Ribuan pendukung Aristide berkumpul di luar gedung pengadilan dan banyak yang turun ke jalan-jalan untuk memprotes apa yang mereka kecam sebagai penghambatan politik.
Di antara sejumlah tuduhan korupsi, satu kelompok orang mengajukan laporan yang menyatakan mereka termasuk di antara para anak jalanan yang diselamatkan oleh Yayasan La Fanmi se la vi (Family is Life), yang dibentuk Aristide tahun 1990-an.
Mereka mengatakan Aristide, mantan pendeta Katolik Roma dikenal seorang pejuang warga miskin tetapi dicerca oleh kelompok elit negara Karibia itu, menggunakan anak-anak jalanan untuk memperoleh dana yang kemudian dikantonginya untuk keperluannya sendiri.
Aristide tidak pernah diajukan ke pengadilan.
Jaksa penuntut umum Lucmane Delille memeriksa Aristide di rumahnya di daerah pinggiran utara Port-au-Prince. Delille mengumumkan penyelidikan sedang dilakukan.
Pertemuan-pertemuan dengan Aristide dan para pengacaranya berlangsung setengah jam, kata pengacaranya Mario Joseph, yang menyebut pertemuan itu "dalam susana yang akrab dan saling menghormati."
Para pengacara Aristide menolak tuduhan-tuduhan kejahatan ekonomi, pencurian, penyalahgunaan kepercayaan dan asosiasi kejahatan sebagai "penghambatan politik." tambah Joseph.
Tetapi Delille menegaskan bahwa "ini bukan satu masalah penghambatan politik."
"Adalah tugas saya untuk memeriksa Aristide, yang menolak tuduhan-tuduhan itu," katanya.
"Kasus itu akan diajukan kepada majelis hakim," katanya kepada AFP.
Satu kelompok korban lainnya dari penipuan bank tahun 2003 menuduh mantan prsiden itu mengambil kuntungan pribadi dari kerugian para pemegang saham.
Tetapi pemimpin Haiti yang dipilih secara demokratis petama itu masih memperoleh dukungan luas.
"Kami di sini untuk mendukung pemimpin kami. Saya tidak mengubah dukungan saya," kata seorang pemrotes dari kota kumuh Cite Soleil, bekas pangkalan Aristide.
Aristide menjadi presiden dari tahun 1991 sampai 2004, saat meninggalkan negara itu dengan menumpang pesawat Angkatan Udara Amerika Serikat untuk mengasingan diri di Afrika Selatan di tengah-tengah kerusuhan politik.
Aristide yang berusia 59 tahun kembali ke Haiti Maret 2010.
Aristide pulang hanya beberapa pekan setelah mantan diktator Jean-Claude Duvaller juga pulang ke Haiti.
(RN/M016)
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2013