PT ASDP Pelabuhan Tanjungkalian Mentok, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyatakan kabut asap yang terjadi seminggu terakhir belum mengganggu pelayaran kapal feri yang melayani penyeberangan Pulau Bangka-Sumatera.
"Meskipun mempengaruhi jarak pandang namun belum begitu mengganggu karena masih dalam ambang batas aman, yaitu sekitar 200 meter, jadi kami masih melakukan pelayanan penyeberangan sesuai jadwal," kata Manajer PT ASDP Pelabuhan Tanjungkalian, Rudi B Hanafiah di Mentok, Rabu.
Menurut dia, jarak pandang yang bisa membahayakan pelayaran kapal feri, yaitu jika hanya dua kali panjang kapal.
"Kalau masih sekitar 200 meter masih cukup aman, jika sewaktu-waktu terjadi kabut asap yang semakin tebal, alternatifnya melambatkan laju kapal," ujarnya.
Selain menurunkan kecepatan laju kapal, jika kabut asap semakin tebal dan menghalangi pandangan, nakoda juga akan menggunakan sistem radar yang ada di dalam kapal sebagai penuntun pelayaran.
"Jika jarak pandang sangat terbatas, kapal akan sepenuhnya menggunakan radar sebagai pemandu navigasi," katanya.
Meskipun sudah dilengkapi dengan radar, pihaknya tetap akan mengutamakan keselamatan pelayaran dan tidak memaksakan memberangkatkan kapal jika kabut asap yang terjadi di Selat Bangka semakin tebal.
"Kami akan tetap berkoordinasi dengan syahbandar dan instansi yang berwenang untuk menyikapi cuaca yang terjadi saat ini agar pelayanan penyeberangan aman dan lancar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Meskipun mempengaruhi jarak pandang namun belum begitu mengganggu karena masih dalam ambang batas aman, yaitu sekitar 200 meter, jadi kami masih melakukan pelayanan penyeberangan sesuai jadwal," kata Manajer PT ASDP Pelabuhan Tanjungkalian, Rudi B Hanafiah di Mentok, Rabu.
Menurut dia, jarak pandang yang bisa membahayakan pelayaran kapal feri, yaitu jika hanya dua kali panjang kapal.
"Kalau masih sekitar 200 meter masih cukup aman, jika sewaktu-waktu terjadi kabut asap yang semakin tebal, alternatifnya melambatkan laju kapal," ujarnya.
Selain menurunkan kecepatan laju kapal, jika kabut asap semakin tebal dan menghalangi pandangan, nakoda juga akan menggunakan sistem radar yang ada di dalam kapal sebagai penuntun pelayaran.
"Jika jarak pandang sangat terbatas, kapal akan sepenuhnya menggunakan radar sebagai pemandu navigasi," katanya.
Meskipun sudah dilengkapi dengan radar, pihaknya tetap akan mengutamakan keselamatan pelayaran dan tidak memaksakan memberangkatkan kapal jika kabut asap yang terjadi di Selat Bangka semakin tebal.
"Kami akan tetap berkoordinasi dengan syahbandar dan instansi yang berwenang untuk menyikapi cuaca yang terjadi saat ini agar pelayanan penyeberangan aman dan lancar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019