Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bangga menjadi tuan rumah Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Komisi Informasi (KI) yang dihadiri seluruh peserta dari 34 Provinsi di Indonesia.
"Kita sangat mendukung kegiatan ini karena dengan menyebarkan keterbukaan informasi, dapat membantu kami dalam proses pembangunan yang sedang kita jalani," kata Pj.Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yulizar Adnan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, kebutuhan informasi sangat besar dan tidak lepas dari bagian kehidupan sehari-hari, karena setiap orang selalu menerima informasi apa saja dalam hitungan menit.
"Dari informasi lah kejadian dibelakang dunia kita terima dan di era digital ini informasi keluar masuk dengan cepat, bukan saja hitungan jam, tapi hitungan menit," ujarnya.
Menurut Yulizar, setiap orang berhak dapat informasi publik yang dibutuhkan masyarakat dan pemerintah harus memberi pelayanan yang baik untuk masyarakat dalam memberi informasi, karena untuk setiap kemajuan selain ada dampak positif, ada juga dampak negatif.
Informasi yang kita sampaikan harus berbasis data, sesuai dengan tema Rakornas KI, yakni "Optimalisasi keterbukaan informasi mewujudkan Indonesia berdaya saing global".
Prinsip keterbukaan informasi searah dengan era digital saat ini, dimana keterbukaan informasi memberi dampak yang positif, sehingga penyedia harus mampu memilih mana informasi yang harus disampaikan ke publik dan mana yang tidak.
"Dari tema ini kita pemerintah harus lebih partisipatif dengan harapan Indonesia mampu bersaing agar keterbukaan informasi dapat membantu kita menjalani proses pembangunan," ujarnya.
Ketua Komisi Informasi Kepulauan Bangka Belitung, Eko Tedjo mengapresiasi Pemprov Babel karena sudah mendukung kegiatan Komisi Informasi, dari persiapan teknis hingga anggaran.
"Kita berharap semoga melalui Rakornas KI ke-X ini masyarakat mengetahui kehadiran Komisi Informasi (KI) serta tugas dan fungsi KI didaerah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Kita sangat mendukung kegiatan ini karena dengan menyebarkan keterbukaan informasi, dapat membantu kami dalam proses pembangunan yang sedang kita jalani," kata Pj.Sekda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yulizar Adnan di Pangkalpinang, Rabu.
Ia mengatakan, kebutuhan informasi sangat besar dan tidak lepas dari bagian kehidupan sehari-hari, karena setiap orang selalu menerima informasi apa saja dalam hitungan menit.
"Dari informasi lah kejadian dibelakang dunia kita terima dan di era digital ini informasi keluar masuk dengan cepat, bukan saja hitungan jam, tapi hitungan menit," ujarnya.
Menurut Yulizar, setiap orang berhak dapat informasi publik yang dibutuhkan masyarakat dan pemerintah harus memberi pelayanan yang baik untuk masyarakat dalam memberi informasi, karena untuk setiap kemajuan selain ada dampak positif, ada juga dampak negatif.
Informasi yang kita sampaikan harus berbasis data, sesuai dengan tema Rakornas KI, yakni "Optimalisasi keterbukaan informasi mewujudkan Indonesia berdaya saing global".
Prinsip keterbukaan informasi searah dengan era digital saat ini, dimana keterbukaan informasi memberi dampak yang positif, sehingga penyedia harus mampu memilih mana informasi yang harus disampaikan ke publik dan mana yang tidak.
"Dari tema ini kita pemerintah harus lebih partisipatif dengan harapan Indonesia mampu bersaing agar keterbukaan informasi dapat membantu kita menjalani proses pembangunan," ujarnya.
Ketua Komisi Informasi Kepulauan Bangka Belitung, Eko Tedjo mengapresiasi Pemprov Babel karena sudah mendukung kegiatan Komisi Informasi, dari persiapan teknis hingga anggaran.
"Kita berharap semoga melalui Rakornas KI ke-X ini masyarakat mengetahui kehadiran Komisi Informasi (KI) serta tugas dan fungsi KI didaerah," ujarnya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019