Koba (Antara  Babel) - Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung, menggalakkan diversifikasi pangan dengan mengubah kebiasaan masyarakat mengomsumsi nasi beralih ke ubi dan dimulai dari dua desa di daerah itu.

"Dua desa tersebut adalah Desa Munggu dan Tanjung Pura yang saat ini sedang menggalakkan penanaman ubi untuk dikonsumsi sebagai makanan pokok pengganti nasi," kata Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh Kabupaten Bangka Tengah, Sajidin di Koba, Kamis.

Ia menjelaskan diversifikasi pangan merupakan upaya untuk mengantisipasi kerawanan pangan di daerah itu dengan mendorong masyarakat mengonsumsi ubi, jagung dan makanan mengandung karbohidrat lainnya.

"Memang tidak mudah menerapkan diversifikasi pangan di masyarakat, karena ini terkait dengan mengubah kebiasaan masyarakat yang selama ini memakan nasi," ujarnya.

Ia mencontohkan adanya warga di Indonesia yang sebelumnya mengonsumsi sagu dan kemudian beralih ke nasi karena ada swasembada beras.

"Akan sulit meminta mereka kembali ke sagu karena sudah terbiasa mengonsumsi nasi," ujarnya.

Ia menyebutkan sulitnya mengubah kebiasaan masyarakat yang sebelumnya mengonsumsi nasi menjadi bahan pangan lain.

"Makanya diversifikasi pangan tidak bisa dilakukan sekaligus tetapi secara berlahan, misalnya dengan menyediakan bahan baku berupa ubi, jagung dan makanan mengadung karbohidrat lainnya," ujarnya.

Setelah bahan pokoknya tercukupi, baru kemudian secara perlahan mengubah pola yang terbiasa mengonsumsi nasi beralih ke makanan pokok lainnya.

"Sampai sekarang baru dua desa yang menerapkan diversifikasi pangan, sementara di Bangka Tengah terdapat sekitar 60 desa," ujarnya.

Pewarta: Oleh Ahmadi

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014