Pemerintah Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendata 300 orang penderita HIV/AIDS dan kondisi tersebut  sudah cukup mengkuatirkan, karena akan merusak masa depan generasi muda di ibukota provinsi penghasil bijih timah itu.

"Ada 300 kasus HIV/AIDS, ini belum termasuk masyarakat yang tidak mau didata, karena malu," kata Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil saat membuka Kampanye Diversifikasi Pangan "Gema Sabuk Amang" di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan pada kegiatan Kampanye Diversifikasi Pangan "Gema Sabuk Amang" ini yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK se-Kota Pangkalpinang, ditekankan agar selalu menjaga pergaulan anak-anaknya. Jangan sampai terjerumus ke dalam pergaulan seks bebas.

"Ibu-ibu jaga anak-anak, suami dan lingkungannya. Jika sudah terkena penyakit ini maka selesailah rumah tangga tersebut," ujarnya.

Menurut dia para peserta sepulang dari kegiatan diversifikasi gerakan gemar makan sayur,buah, umbi-umbian, kacang dan ayam merawang "Gema Sabuk Amang" ini perhatikan pergaulan dan perubahan tingkah laku anak-anaknya.

"HIV/AIDS ini sangat berbahaya dan belum ada obat yang mengobati penyakit ini," katanya.

Ia menambahkan saat ini Kota Pangkalpinang sudah berhati-hati dan mencegah penyebaran penyakit ini, melalui meningkatkan peran orang tua, tokoh masyarakat dan agama.

"Kita mengandeng ustadz dan menghidupkan kembali pengajian-pengajian di masjid dan mushollah, agar masyarakat lebih mendekatkan diri kepada tuhan dan pada akhirnya mereka terhindar dari pergaulan tidak sehat yang merugikan diri sendiri dan masyarakat lainnya," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019