Kepolisian Resor Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meningkatkan pengamanan jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober 2019 untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah itu.

"Kegiatan kepolisian secara terstruktur dan sistematis itu merupakan perintah dari Mabes Polri untuk melaksanakan cipta kondisi dan pemetaan potensi konflik," kata Kapolres Belitung AKBP Yudhis Wibisana di Tanjung Pandan, Kamis.

Menurut dia, giat patroli tersebut dimaksudkan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban wilayah agar selalu terjaga jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

"Ada kegiatan dari Sabhara berupa Turjawali Preventif dan kegiatan cipta kondisi lainnya termasuk Satbinmas melalui Bhabinkamtibmas melakukan sambang ke tokoh agama dan masyarakat," ujarnya.

Kapolres menjelaskan, sejauh ini kondisi keamanan dan ketertiban di wilayah itu masih kondusif, bahkan pihaknya mengatakan tidak ditemukan adanya pihak yang bertolak ke Jakarta untuk melakukan unjuk rasa.

"Sampai sejauh ini tidak termonitor kegiatan unjuk rasa maupun masyarakat yang akan bertolak ke Jakarta melakukan unjuk rasa," katanya.

Polres Belitung juga tidak mengizinkan diadakannya aksi unjuk rasa dalam bentuk apapun sampai selesai jalannya acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.

"Sesuai arahan pimpinan, kami menolak izin unjuk rasa dalam bentuk apapun yang ada di wilayah Kabupaten Belitung sampai tanggal 20 Oktober 2019," ujarnya.

Kemudian, pada tanggal 20 Oktober 2019, Polres Belitung akan menggelar apel gabungan terkait pengamanan jalannya pelantikan.

"Kemudian patroli 'show of force' keliling kota termasuk objek-objek vital, bandara, dan pelabuhan sampai acara pelantikan selesai," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019