Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel), melalui Dinas Kesehatan Provinsi Babel bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyiapkan Rencana Kontijensi Penanggulangan Pandemi Influenza di daerah itu.
Sebagai tindaklanjut hal tersebut, Gubernur Babel Erzaldi Rosman, diwakili oleh Wakil Gubernur Babel, Abdul Fatah, telah menandatangani SK Rencana Kontijensi Penanggulangan Pandemi Influenza di Babel.
Penandatangan SK dan akan dilanjutkan dengan Dokumen Rencana Kontijensi Penanggulangan Pandemi Influenza yang kemas dalam Kegiatan Ratifikasi Dokumen Rencana Kontijensi Pandemi Influenza.
Wagub dalam sambutannya mengatakan, pada tahun 2005 lalu, beberapa negara di Asia termasuk Indonesia telah mengalami peningkatan kasus flu burung pada unggas dan manusia, yang disebabkan virus influenza H5NI.
Peningkatan kasus flu burung ini, merupakan kejadian luar biasa, baik pada manusia maupun unggas dengan angka kematian yang tinggi. Sedangkan di Babel sendiri pada tahun 2010 dan 2011 dilaporkan 1 kasus suspect flu burung pada manusia.
"Ketika bersirkulasinya virus influenza H5NI, dikhawatirkan dapat beresiko terjadinya reassortment virus influenza strain baru yang dapat memicu terjadinya pandemi influenza," kata Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Beliin, Abdul Fatahh di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, dalam mengantisipasi terjadinya hal itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi munculnya pandemi influenza.
"Upaya yang dilakukan antara lain menyiapkan Dokumen Rencana Kontijensi untuk menanggulangi munculnya Efisenter Pandemi Influenza," ujarnya.
Rian Hermana Staf subdit Ispa Atas Direktorat P2PML Ditjen P2P Kemenkes RI mengatakan, untuk mengatasi suatu kejadian bencana non alam, dalam hal ini penyakit, diperlukan lintas sektor. Kalau tidak, pasti kata dia, kecenderungannya gagal.
"Kami dari kemenkes sangat berterima kasih sekali, apalagi didukung dari Dinkes Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Pemda setempat, proses membuat pendekatan lintas sektoral ini terwujud dalam satu dokumen yang merupakan terobosan besar didalam Pemerintahan Daerah di Babel," ujarnya.
Setelah ditandantanganinya dokumen ini, kita akan melakukan updating, menilai ulang, baik ada kejadian atau tidak ada kejadian, apakah rencana yang ada di dalam dokumen tadi masih uptudate atau tidak.
Karena, menurut dia, bagaimanapun penyakit di dunia, terutama influenza, itu perkembangannya berbeda dengan zaman lama.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Babel, Mulyono berharap influenza ini tidak menjadi satu pandemi. Tapi pada prinsifnya, harus mencegah dulu, karena pihaknya sudah punya satu tim yang bisa kita persiapkan, semua ini sektor.
Ketika terjadi hal yang pandemi, tidak bisa hanya diselesaikan dengan sektor kesehatan saja. Ini yang kita bentuk sekarang, dalam satu tim. Tentu saya sangat berterima kasih dengan kemenkes, dari WHO yang memfasilitasi ini.
"Provinsi Babel sudah mempersiapkan satu sistem, metode, langkah kesepakatan untuk bisa menangani jika terjadi Pandemi Influenza," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Sebagai tindaklanjut hal tersebut, Gubernur Babel Erzaldi Rosman, diwakili oleh Wakil Gubernur Babel, Abdul Fatah, telah menandatangani SK Rencana Kontijensi Penanggulangan Pandemi Influenza di Babel.
Penandatangan SK dan akan dilanjutkan dengan Dokumen Rencana Kontijensi Penanggulangan Pandemi Influenza yang kemas dalam Kegiatan Ratifikasi Dokumen Rencana Kontijensi Pandemi Influenza.
Wagub dalam sambutannya mengatakan, pada tahun 2005 lalu, beberapa negara di Asia termasuk Indonesia telah mengalami peningkatan kasus flu burung pada unggas dan manusia, yang disebabkan virus influenza H5NI.
Peningkatan kasus flu burung ini, merupakan kejadian luar biasa, baik pada manusia maupun unggas dengan angka kematian yang tinggi. Sedangkan di Babel sendiri pada tahun 2010 dan 2011 dilaporkan 1 kasus suspect flu burung pada manusia.
"Ketika bersirkulasinya virus influenza H5NI, dikhawatirkan dapat beresiko terjadinya reassortment virus influenza strain baru yang dapat memicu terjadinya pandemi influenza," kata Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Beliin, Abdul Fatahh di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan, dalam mengantisipasi terjadinya hal itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi munculnya pandemi influenza.
"Upaya yang dilakukan antara lain menyiapkan Dokumen Rencana Kontijensi untuk menanggulangi munculnya Efisenter Pandemi Influenza," ujarnya.
Rian Hermana Staf subdit Ispa Atas Direktorat P2PML Ditjen P2P Kemenkes RI mengatakan, untuk mengatasi suatu kejadian bencana non alam, dalam hal ini penyakit, diperlukan lintas sektor. Kalau tidak, pasti kata dia, kecenderungannya gagal.
"Kami dari kemenkes sangat berterima kasih sekali, apalagi didukung dari Dinkes Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Pemda setempat, proses membuat pendekatan lintas sektoral ini terwujud dalam satu dokumen yang merupakan terobosan besar didalam Pemerintahan Daerah di Babel," ujarnya.
Setelah ditandantanganinya dokumen ini, kita akan melakukan updating, menilai ulang, baik ada kejadian atau tidak ada kejadian, apakah rencana yang ada di dalam dokumen tadi masih uptudate atau tidak.
Karena, menurut dia, bagaimanapun penyakit di dunia, terutama influenza, itu perkembangannya berbeda dengan zaman lama.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Babel, Mulyono berharap influenza ini tidak menjadi satu pandemi. Tapi pada prinsifnya, harus mencegah dulu, karena pihaknya sudah punya satu tim yang bisa kita persiapkan, semua ini sektor.
Ketika terjadi hal yang pandemi, tidak bisa hanya diselesaikan dengan sektor kesehatan saja. Ini yang kita bentuk sekarang, dalam satu tim. Tentu saya sangat berterima kasih dengan kemenkes, dari WHO yang memfasilitasi ini.
"Provinsi Babel sudah mempersiapkan satu sistem, metode, langkah kesepakatan untuk bisa menangani jika terjadi Pandemi Influenza," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019