Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menggandeng Universitas Padjadjaran Bandung melakukan kajian potensi minyak atsiri, yang akan menjadi dasar pengembangannya.

"Kami berharap hasil kajian ini bermanfaat untuk daerah dan masyarakat karena usaha dalam bidang produksi minyak atsiri cukup potensial sesuai dengan sumber daya alam yang ada," kata Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Bangka Barat, Bustanil Arifin di Mentok, Babel, Kamis.

Kajian sumber daya alam dengan melakukan penelitian potensi minyak atsiri dilakukan Bappelitbangda, Kabupaten Bangka Barat,  bersama tim ahli dari FTIP Universitas Padjadjaran Bandung yang dipimpin langsung Dekan FTIP Unpad Edy Suryadi.

Berdasarkan kerja sama dan hasil kajian yang dilakukan tim ahli, Unpad Bandung bersedia melakukan pendampingan dalam pengembangan potensi sumber daya alam tersebut.

Hal ini disampaikan Edy Suryadi saat menggelar diseminasi atau penyebarluasan hasil kajian yang digelar di ruang rapat Bappelitbangda Kabupaten Bangka Barat.

Menurut dia, minyak atsiri atau minyak hasil penyulingan suatu tanaman, baik dari bagian daun, batang, biji, bunga atau bagian tanaman lainnya, bersifat aromatik dan mudah menguap pada suhu kamar, cukup potensial dikembangkan di Bangka Barat.

"Kami juga bersedia terus melakukan asistensi terhadap daerah ini sampai pada penerapan kajian yang dihasilkan," katanya.

Selain itu, pihaknya juga merencanakan hasil kajian tidak hanya sebatas kajian tetapi berlanjut pada aplikasi dan publikasi dalam bentuk jurnal nasional dan internasional dengan studi kasus di Bangka Barat.

"Melalui jurnal tersebut diharapkan dapat juga menjadi acuan bagi kabupaten lain di Indonesia," katanya.

Pada kesempatan itu, Kepala Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem FTIP Unpad  Sarifah Nurjanah menerangkan tanaman yang bisa diolah menjadi minyak atsiri di antaranya sereh wangi dan lada yang diambil bagian batang dan daunnya.

"Yang perlu diperhatikan dalam pengembangan minyak atsiri adalah mutu harus selalu diperhatikan karena akan memengaruhi pemasaran, permintaan konsumen, tingkat kepercayaan pelanggan dan menentukan harga jual produk," kata Sarifah.

Untuk menjamin mutu tersebut, petani bisa menggunakan pupuk untuk meningkatkan produktivitas sereh wangi, adapun macam pupuk yang bisa digunakan adalah pupuk kompos dan NPK yang ditaburkan pada saat penanaman.

"Selain itu, pupuk kandang juga sangat bermanfaat sebagai sumber nutrisi yang baik untuk jenis tanaman itu," katanya.

Diseminasi hasil kajian sumber daya alam dan pendidikan dihadiri para pejabat OPD di lingkungan Pemkab Bangka Barat, perwakilan Bappelitbangda Provinsi Babel, Dewan Riset Daerah, LPMP Provinsi dan petugas KPHP Rambat Menduyung.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019