Mentok, Babel (ANTARA) - Kantor Unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Rambat Menduyung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan uji coba pembuatan minyak atsiri berbahan daun dan batang lada untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
"Uji coba sudah dilakukan beberapa kali dan hasilnya cukup bagus, kami berharap ke depan industri ini dapat dikembangkan masyarakat karena peluang cukup prospektif," kata Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan Unit I KPHP Rambat Menduyung, Ardianeka di Mentok, Kamis.
Tanaman lada merupakan komoditas andalan petani di daerah itu dan selama ini produksinya cukup tinggi, bahkan lada putih Babel menjadi salah satu lada terbaik di dunia.
Menurut dia, selama ini para petani di daerah itu memerlakukan tanaman lada yang sudah tidak produktif dengan cara dicabut kemudian dibuang atau dibakar.
"Dari pola itu kami mencoba untuk memaksimalkan batang dan daun yang jumlahnya cukup besar untuk diproses dengan penyulingan untuk mendapatkan minyak atsiri sebagai bahan baku industri farmasi," katanya.
Dari hasil uji coba itu ternyata kualitas minyak atsiri yang dihasilkan cukup baik dan diminati pasar industri.
"Usaha ini cukup prospektif dan bahan baku saat ini cukup melimpah sehingga layak dikembangkan, bahkan jika digeluti dengan sungguh-sungguh akan menjadi salah satu andalan ekonomi masyarakat," katanya.
Ia berharap pola kerja sama, sosialisasi untuk membuka wawasan dan pendampingan terus dilakukan agar masyarakat semakin siap dan paham dalam mengelola sumber daya alam yang ada di sekitarnya dengan tetap mementingkan pelestarian lingkungan.
"Banyak peluang usaha yang bisa dilakukan dengan tetap mengedepankan kelestarian lingkungan," katanya.
Baca juga: Kantor KPHP Rambat Menduyung kembangkan budi daya madu pahit
Baca juga: KPHP Rambat Menduyung bersama warga kembangkan produksi madu kelulut