Mentok, Babel (ANTARA) - Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Rambat Menduyung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, melakukan pendampingan pengembangan usaha madu lubang yang dilakukan Kelompok Tani Hutan Tanjungpunai di Kabupaten Bangka Barat.
"Pendampingan usaha Kelompok Tani Hutan (KTH) Tanjungpunai ini merupakan upaya meningkatkan bidang usaha yang digeluti kelompok tersebut agar semakin berdaya saing dan mampu menyejahterakan para anggotanya," kata Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Rambat Menduyung, Ardianeka di Mentok, Jumat.
Menurut dia, usaha madu lubang sudah dilakukan di daerah itu sejak lama bahkan menjadi salah satu mata pencaharian warga secara turun temurun.
Dalam beberapa tahun terakhir, warga di daerah itu telah membentuk kelompok tani hutan yang beranggotakan sebanyak 30 orang dan secara bersama-sama mengembangkan usaha madu lubang.
Usaha madu lubang merupakan jenis usaha yang cukup unik karena berbeda dengan madu gantung dan madu kelulut yang sudah banyak dibudidayakan masyarakat Pulau Bangka.
"Pendampingan usaha KTH Tanjungpunai ini kami harapkan mampu meningkatkan produksi sekaligus daya saing produk tersebut di pasar nasional," katanya.
Berbagai upaya dilakukan KPHP Rambat Menduyung untuk mendorong usaha tersebut agar semakin berdaya saing, seperti pendampingan pengelolaan usaha, pola budi daya, pengolahan madu agar memenuhi standar permintaan pasar hingga pengemasan produk dan pola pemasaran.
"Kami juga secara rutin datang ke lokasi untuk melakukan pemantauan dan pendampingan agar usaha yang berada dalam kawasan hutan tersebut berjalan dengan baik," ujarnya.
Untuk memperkuat usaha yang dilakukan warga di daerah itu, pada 2020 pemerintah melalui BPDAS sudah menyiapkan bibit pohon jambu monyet untuk ditanam di sekitar lokasi.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan beberapa waktu lalu, diperkirakan jumlah bibit pohon jambu monyet yang disiapkan sekitar 10.000 batang dengan luas lahan mencapai 10 hektare.
"Kami berharap usaha warga terus berkembang dan menjadi salah satu geosite untuk mendukung upaya kami mewujudkan geopark atau taman bumi di Kabupaten Bangka Barat," katanya.
Berita Terkait
KPHP-Polres Bangka Barat tanam bibit mangrove di pesisir Mentok
5 Juni 2021 17:03
Warga Airlimau merintis pembangunan desa wisata
12 Desember 2020 14:33
LSM Laskar Hijau lakukan survei awal pengembangan Geopark Bangka Barat
13 November 2019 17:55
Dishut Babel siapkan 10.000 bibit jambu monyet
17 Oktober 2019 13:34
KPHP Rambat Menduyung lakukan uji produksi kapur berbahan kulit kerang
6 Oktober 2019 17:52
Dishut Babel rintis usaha masyarakat berbasis pemanfaatan potensi hutan
6 Oktober 2019 16:55
KPHP Rambat Menduyung siapkan destinasi wisata berbasis hutan
3 Juli 2019 10:51
Dinas Kehutanan Babel akan bangun "geological park" Bukit Penyabung
29 Juni 2019 12:38