Masyarakat yang mengikuti gerakan KB dengan penggunaan alat kontrasepsi atau akseptor KB aktif di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, tahun 2020 ditargetkan mencapai 20.000 orang.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Bangka, Nurita di Sungailiat, Senin mengatakan, pemerintah pusat pada tahun 2020 menargetkan peserta akseptor aktif mencapai sebanyak 20.000 orang peserta di provinsi ini.

"Jumlah target peserta akseptor KB aktif tahun 2020 itu hampir sama dengan target tahun 2019 dengan capaian 85 persen atau sekitar 18.700 lebih peserta," tambahnya.

Program keluarga berencana merupakan suatu program yang membatasi jumlah anak yang lahir dari suatu keluarga dengan tujuan agar kehidupan yang ada dalam keluarga tersebut berkualitas.

Untuk mencapai target itu, ujar dia pihaknya memaksimalkan kerja kader KB, koordinator dan petugas lainnya yang tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Bangka.

"Untuk mencapai target tersebut diperlukan kerja maksimal dari tingkat desa sampai kabupaten," ungkapnya.

Menurutnya, akseptor KB terbagi menjadi beberapa fase meliputi, fase menunda atau mencegah kehamilan, fase penjarangan kehamilan dan fase menghentikan atau mengakhiri kehamilan atau kesuburan.

"Peserta akseptor KB aktif atau baru pada umumnya lebih banyak memilih menggunakan alat kontrasepsi suntik dan pil dibandingkan jenis alat lainnya," sebutnya.

Sedangkan menggunakan alat kontrasepsi kondom, kata dia masih sedikit jumlahnya karena dianggap masih rendah peranan laki-laki dalam pemahaman KB.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019