PT Pertamina menyatakan penerapan pembelian solar subsidi menggunakan fuel card di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, telah menurunkan pendistribusian dan konsumsi BBM subsidi masyarakat sebesar 37 persen atau sebanyak 175 kilo liter per hari jika dibandingkan sebelumnya mencapai 269 kilo liter per hari.

"Penurunan konsumsi solar subsidi sebesar 37 persen ini, karena pendistribusian BBM subsidi tersebut sudah tepat sasaran," kata Sales Branch Manager PT Pertamina TBBM Pangkalbalam, Wicaksono di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan kebijakan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung menerapkan pembelian solar subsidi nontunai ini sejak 1 Desember 2019 telah berdampak baik terhadap pendistribusian BBM subsidi yang tepat sasaran.

Baca juga: Pertamina pastikan stok BBM di Pulau Bangka cukup

Baca juga: BRI buka layanan pembuatan "fuel card" BBM subsidi secara online

Selain itu, kebijakan ini telah mengurangi antrian panjang kendaraan di SPBU dan insiden, sehingga konsumen lebih aman, nyaman dan menyenangkan mengisi BBM subsidi di SPBU.

"Penurunan konsumsi solar subsidi tertinggi terjadi di Kabupaten Belitung yang mencapai 70 persen," ujarnya.

Menurut dia dengan adanya penurunan konsumsi solar ini dapat terlihat, pendistribusian solar subsidi selama ini masuknya kemana, apakah ke industri, penambang atau usaha lainnya yang menggunakan subsidi.

"Dengan adanya kebijakan ini sudah sangat terlihat perbedaan konsumsi BBM subsidi, kalau dulu solar subsidi ini paling lama bertahan di SPBU hanya tiga jam, karena belum adanya kartu pengendali pendistribusian BBM subsidi ini," katanya.

Plt Kepala Biro Perekonomian Pemprov Kepulauan Babel, Ahmad Yani Hazir mengatakan pendistribusian solar bersubsidi yang melebihi kuota ini mengakibatkan Pertamina merugi dan pemerintah harus menganti kerugian yang dialmi perusahaan milik negara itu.

"Kekurangan pendapatan Pertamina pada 2018 berkisar Rp80 triliun lebih dan pemerintah mengganti kekurangan tersebut sekitar Rp50 triliun lebih, karena penjualan solar bersubsidi yang tinggi," katanya.
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019