Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong para petani untuk terus mengembangkan dan membudidayakan tanaman hortikultura jenis cabai merah.
"Kami mendorong dengan menyalurkan bantuan bibit unggul, pupuk, pengembangan lahan dan peralatan pertanian untuk mendorong peningkatan produksi," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Jumat.
Pemerintah daerah, kata dia, mendorong para petani untuk membentuk kelompok tani khusus tanaman cabai merah dan sebagian masyarakat pedesaan sudah membentuknya.
"Saya berikan contoh kelompok tani Lubuk Jaya Sejahtera. Mereka tergolong berhasil membudidayakan tanaman cabai merah di atas lahan seluas satu hektare," ujarnya.
Ia mengatakan, kelompok tani tersebut mampu menanam sebanyak 10.000 batang cabai merah di atas lahan seluas satu hektare dengan produksi mencapai 10 ton.
"Untuk daerah Pulau Bangka dengan kondisi tanah yang kurang subur, produksi sebanyak itu tergolong berhasil," ujarnya.
Ketua kelompok tani Lubuk Jaya Sejahtera, Desa Lubuk Besar, Saudiki mengatakan, kelompok yang dikelola dengan beranggotakan sebanyak 10 orang itu mampu membudidayakan sebanyak 10.000 batang cabai merah dengan kondisi sangat bagus.
"Cabai merah tumbuh dan berkembang dengan baik,kami hanya mengeluarkan modal Rp60 juta dan estimasi kami bisa menghasilkan uang untuk dua kali masa panen selama satu tahun mencapai sekitar Rp1 miliar," ujarnya.
Saudiki dan anggotanya lebih mengintensifkan penggunakan pupuk cair MA11 untuk meningkatkan produksi.
"Sekitar 48 persen kami sudah menggunakan pupuk MA11 dan hasilnya kami menilai sudah melebihi dari harapan kami. Tahun ini kami akan meningkatkan porsi penggunaan pupuk MA11 mencapai 80 persen agar terjadi lonjakan produksi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kami mendorong dengan menyalurkan bantuan bibit unggul, pupuk, pengembangan lahan dan peralatan pertanian untuk mendorong peningkatan produksi," kata Bupati Bangka Tengah, Ibnu Saleh di Koba, Jumat.
Pemerintah daerah, kata dia, mendorong para petani untuk membentuk kelompok tani khusus tanaman cabai merah dan sebagian masyarakat pedesaan sudah membentuknya.
"Saya berikan contoh kelompok tani Lubuk Jaya Sejahtera. Mereka tergolong berhasil membudidayakan tanaman cabai merah di atas lahan seluas satu hektare," ujarnya.
Ia mengatakan, kelompok tani tersebut mampu menanam sebanyak 10.000 batang cabai merah di atas lahan seluas satu hektare dengan produksi mencapai 10 ton.
"Untuk daerah Pulau Bangka dengan kondisi tanah yang kurang subur, produksi sebanyak itu tergolong berhasil," ujarnya.
Ketua kelompok tani Lubuk Jaya Sejahtera, Desa Lubuk Besar, Saudiki mengatakan, kelompok yang dikelola dengan beranggotakan sebanyak 10 orang itu mampu membudidayakan sebanyak 10.000 batang cabai merah dengan kondisi sangat bagus.
"Cabai merah tumbuh dan berkembang dengan baik,kami hanya mengeluarkan modal Rp60 juta dan estimasi kami bisa menghasilkan uang untuk dua kali masa panen selama satu tahun mencapai sekitar Rp1 miliar," ujarnya.
Saudiki dan anggotanya lebih mengintensifkan penggunakan pupuk cair MA11 untuk meningkatkan produksi.
"Sekitar 48 persen kami sudah menggunakan pupuk MA11 dan hasilnya kami menilai sudah melebihi dari harapan kami. Tahun ini kami akan meningkatkan porsi penggunaan pupuk MA11 mencapai 80 persen agar terjadi lonjakan produksi," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020