Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov Babel) akan memperbanyak bantuan angkutan bus untuk melayani siswa dan warga perdesaan, guna menekan angka kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di kalangan pelajar yang cukup tinggi di daerah itu.
"Selama ini warga dan pelajar di perdesaan menggunakan sepeda motor, karena angkutan bus belum melayani atau menjangkau daerah pelosok," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan dalam penyusunan program kegiatan APBD dan APBN 2021 lebih difokuskan peningkatan bantuan angkutan bus untuk melayani warga di pelosok desa, sehingga mereka bisa dengan mudah memasarkan hasil pertanian, perkebunan dan peternakan serta kerajinan ke pusat kota.
Selain itu, dengan adanya bantuan bus ini para siswa tidak lagi menggunakan sepeda motor untuk bersekolah ke ibukota yang selama ini menjadi pemicu meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar.
"Ini dilakukan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar dan mendidik mereka lebih mandiri dengan menumpang bus untuk berangkat ke sekolah," ujarnya.
Ia berharap pemerintah kabupaten/kota juga ikut membantu pemerintah provinsi untuk memperbanyak pengadaan bantuan bus angkutan warga pelosok desa yang tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Kami juga pihaknya juga mendorong perusahaan BUMN dan swasta melalui program CSR untuk meningkatkan bantuan angkutan bus untuk warga desa ini," katanya.
Ia menegaskan bantuan angkutan bus hanya untuk anak-anak sekolah dan peningkatan ekonomi warga desa, bukan dipakai untuk berjalan-jalan atau kegiatan di luar sekolah.
"Mobil bus sekolah ini jangan di pakai untuk membawa orang-orang ke pantai, untuk membawa orang-orang untuk main bola, dan kegiatan lainnya di luar sekolah. Kalau ada yang pakai untuk itu, akan saya ambil kembali," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Selama ini warga dan pelajar di perdesaan menggunakan sepeda motor, karena angkutan bus belum melayani atau menjangkau daerah pelosok," kata Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Jumat.
Ia menjelaskan dalam penyusunan program kegiatan APBD dan APBN 2021 lebih difokuskan peningkatan bantuan angkutan bus untuk melayani warga di pelosok desa, sehingga mereka bisa dengan mudah memasarkan hasil pertanian, perkebunan dan peternakan serta kerajinan ke pusat kota.
Selain itu, dengan adanya bantuan bus ini para siswa tidak lagi menggunakan sepeda motor untuk bersekolah ke ibukota yang selama ini menjadi pemicu meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar.
"Ini dilakukan untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar dan mendidik mereka lebih mandiri dengan menumpang bus untuk berangkat ke sekolah," ujarnya.
Ia berharap pemerintah kabupaten/kota juga ikut membantu pemerintah provinsi untuk memperbanyak pengadaan bantuan bus angkutan warga pelosok desa yang tersebar di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur dan Kota Pangkalpinang.
"Kami juga pihaknya juga mendorong perusahaan BUMN dan swasta melalui program CSR untuk meningkatkan bantuan angkutan bus untuk warga desa ini," katanya.
Ia menegaskan bantuan angkutan bus hanya untuk anak-anak sekolah dan peningkatan ekonomi warga desa, bukan dipakai untuk berjalan-jalan atau kegiatan di luar sekolah.
"Mobil bus sekolah ini jangan di pakai untuk membawa orang-orang ke pantai, untuk membawa orang-orang untuk main bola, dan kegiatan lainnya di luar sekolah. Kalau ada yang pakai untuk itu, akan saya ambil kembali," jelasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020