Direktur Rumah Sakit Umum Provinsi (RSUP) Ir.Soekarno, Armayani Rusli memastikan ada tiga orang dokter spesialis yang terus mengawasi pasien asal Sungailiat-Bangka yang terindikasi virus corona,  setelah melakukan perjalanan ke Singapura pekan lalu.

"Ada tiga dokter yang mengawal pasien, dokter spesialis paru-paru, dokter penyakit dalam dan dokter jantung, karena pasien memiliki riwayat penyakit jantung," kata Dirut RSUP Ir.Soekarno, di Pangkalpinang, Senin.

Baca juga: Seorang warga Sungailiat terindikasi virus corona

Ia mengatakan, pasien terindikasi virus corona ini seorang laki-laki berusia 71 tahun dan warga Sungailiat, Kabupaten Bangka. Pada 4 Februari lalu beliau melakukan perjalanan ke Singapura dan kembali ke Bangka tanggal 10 Februari.

Sebelum ke Bangka, pasien tersebut sempat ke Jakarta dan Bogor. Di bandara Cengkareng-Jakarta, pasir sempat di periksa kesehatannya dan mendapat kartu kuning yang menyatakan bahwa beliau sehat.

Baca juga: Babel Harus Siap Tangani Kasus Covid-19
Namun setelah 4 hari di Bangka beliau mengalami panas tinggi dan sesak nafas sehingga dirawat di Rumah Sakit Sungailiat dan dirujuk ke RSUP Ir.Soekarno, karena terindikasi suspect corona.

"Pasien sudah diruangan isolasi, tidak boleh dibesuk keluarga. Perawat dan dokter yang masuk juga menggunakan pakaian khusus sekali pakai untuk mencegah hal yang tidak diinginkan," ujarnya.

Baca juga: Babel fokuskan kelola wisatawan domestik antisipasi dampak corona

Tiga dokter yang mengawasi dan mengawal pasien yakni, dokter spesialis paru-paru, dr.Lia, dokter penyakit dalam, dr.Milano, dan dr. jantung, dr.Surya serta beberapa perawat.

"Kondisi pasien saat ini dalam keadaan sadar, namun tetap menggunakan masker. Tadi malam KKP juga sudah turun tangan, sample darah dan dari tenggorokan pasien sudah kita ambil dan kita kirim ke Jakarta. Semoga dalam tiga hari kedepan hasilnya sudah keluar," ujarnya. 

Armayani berharap semoga hasil pemeriksaan dari kondisi pasien tidak mengkhawatirkan dan pasien tidak positif terkena virus corona tersebut, karena pasien juga memiliki riwayat penyakit lain, seperti jantung, hipertensi dan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK).

"Saat ini pasien dalam pengawasan ketat dan kita sudah berkoordinasi dengan Kementrian, Dinkes Babel dan Gubernur Babel. Semoga hasil pemeriksaan pasir tidak mengkhawatirkan dan bisa ditangani," ujarnya.

Pewarta: Elza Elvia

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020