Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meminta para camat, kades dan lurah mengoptimalkan gotong royong membasmi jentik nyamuk, guna menekan kasus demam berdarah dangue selama musim hujan.

"Saat ini kasus DBD mengalami peningkatan, karena para camat, kades, lurah kurang aktif mengajak masyarakat bergotong royong pemberantasan sarang nyamuk," kata Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel Mulyono Susanto di Pangkalpinang, Kamis.

Ia mengatakan berdasarkan monitoring kasus selama Januari hingga 11 Februari 2020 ditemukan 284 kasus atau mengalami peningkatan dibandingkan selama 2019 sebanyak 140 kasus.

Sebanyak 284 kasus DBD tahun ini tersebar di Belitung mencapai 150 kasus, Bangka Tengah 46 kasus, Bangka 22 kasus, Bangka Barat 27 kasus, Bangka Selatan 14 kasus, Belitung Timur 12 kasus dan Kota Pangkalpinang sebanyak 13 kasus DBD.

"Kita sudah menyurati bupati dan wali kota agar para camat, lurah, kades, kadus mengajak masyarakat bergotong royong buang jentik nyamuk di semua penampungan air setiap sekali dalam seminggu," ujarnya.

Menurut dia kegiatan gotong royong pemberantasan sarang nyamuk ini tentu akan dievaluasi oleh Dinas Kesehatan, Puskesmas dan disampaikan kepada wali kota dan bupati. Apakah para camat, lurah dan kades ini sudah mengaktifkan gotong royong PSN atau tidak.

"Seharusnya para camat, lurah dan kades ini aktif mengajak masyarakat di wilayahnya untuk secara massal membasmi sarang dan jentik nyamuk di semua penampungan air," katanya.

Ia menambahkan DBD adalah penyakit yang ditandai dengan demam tinggi mendadak, tanpa sebab yang jelas berlangsung terus menerus selama dua hingga tujuh hari.

Penyebab DBD adalah virus dengue dengan masa inkubasi empat hingga tujuh hari. Penularan DBD ini pada umumnya melalui gigitan nyamuk aedes agepty dan aedes albopictus.

Ciri nyamuk aedes aegepty tubuhnya tampak bercak hitam-putih. Paling sering hinggap di baju-baju yang menggantung dan berada di tempat-tempat gelap, seperti di bawah tempat tidur. Selain juga suka bertelur di air yang bersih, seperti di tempayan, bak mandi, vas bunga, dan lainnya. Ia bertelur dan menetas di dinding bejana air.

Sementara itu, nyamuk aedes albopictus ini juga bisa menularkan DBD. Nyamuk ini biasanya banyak terdapat di kebun atau di halaman rumah. Cirinya hampir sama dengan aedes agepty.

"Waktu menggigit nyamuk DBD di pagi dan sore hari. Bertelurnya di air tergenang, misalnya pada kaleng-kaleng bekas yang menampung air hujan di halaman rumah. Pada musim penghujan, nyamuk ini banyak terdapat di kebun atau halaman rumah karena di situ terdapat banyak tempat yang tergenang air," katanya. 
 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020