Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengerahkan seribuan juru pemantau jentik (jumantik), guna memberantas sarang dan jentik nyamuk aedes aegypti yang menularkan penyakit demam berdarah dengue (DBD), malaria dan lainnya.
"Saat ini 90 persen lebih tiap rumah masyarakat di Kepulauan Babel sudah ada jumantik," kata Kepala Dinkes Kepulauan Bangka Belitung Andri Nurtito di Pangkalpinang, Jumat.
Ia mengatakan program satu rumah satu jumantik ini, sebagai langkah Dinkes Kepulauan Babel dalam mencegah dan menekan kasus DBD, malaria dan penyakit akibat gigitan nyamuk lainnya.
Selain itu, program jumantik ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), menjaga kebersihan lingkungan selama musim pancaroba musim hujan ke kemarau tahun ini.
"Berdasarkan laporan kabupaten/lota, saat ini sudah 90 persen lebih tiap rumah penduduk sudah memiliki jumantik," katanya.
Ia mengatakan jumlah kasus DBD selama Januari hingga Maret 2024 sebanyak 819 kasus dengan rincian kasus DBD Januari sebanyak 402 orang, Februari 227 orang dan Maret 2024 sebanyak 190 orang penderita DBD.
Sementara itu, jumlah pasien DBD yang meninggal dalam tiga bulan terakhir ini sebanyak 11 orang tersebar di Bangka Selatan (4 orang), Kota Pangkalpinang (3), Bangka (2), serta Belitung dan Belitung Timur masing-masing 1 orang.
"Kita berharap dengan adanya jumantik ini dapat menekan kasus akibat gigitan nyamuk ini selama musim pancaroba dan hujan tahun ini," katanya.