Pangkalpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengoptimalkan gerakan satu rumah satu juru pemantau jentik (jumantik), guna menekan kasus demam berdarah dengue (DBD), malaria dan lainnya selama perubahan musim kemarau ke hujan di daerah itu.
"Kita kembali mengoptimalkan giat pemberantasan sarang nyamuk selama musim pancaroba ini," kata Kepala Dinkes Kepulauan Babel Andri Nurtito di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan program gerakan satu rumah satu jumantik ini merupakan salah satu upaya Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Babel dalam mencegah, mengantisipasi dan menanggulangi berbagai penyakit musiman yang disebabkan gigitan nyamuk selama perubahan cuaca dari musim kemarau ke hujan.
"Saat ini 90 persen lebih tiap rumah di Kepulauan Babel sudah ada jumantik," ujarnya.
Ia menyatakan dalam menekan berbagai penyakit gigitan nyamuk ini, Dinkes Kepulauan Babel juga menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3 Plus dengan menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air dan mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk.
Sementara plusnya mengajak masyarakat untuk menanam tanaman yang dapat menangkal nyamuk, memeriksa tempat-tempat yang digunakan untuk penampungan air, memelihara ikan pemakan jentik nyamuk dan lainnya.
"Kami berharap masyarakat menjaga kebersihan lingkungannya agar tidak ada lagi tempat-tempat nyamuk berkembangbiak di rumah," katanya.
Menurut dia, gerakan satu rumah satu jumantik ini sangat efektif untuk memberantas sarang nyamuk dalam menekan kasus DBD selama musim pancaroba dan hujan.
"Gerakan ini juga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, khususnya tempat-tempat berkembangbiak nyamuk DBD ini," katanya.