Sungailiat Bangka (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan gerakan 3M Plus mengingat tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu yang mencapai 30 kasus dengan dua orang pasien di antaranya meninggal dunia.
"Gerakan 3M Plus seperti menguras dan menutup penampungan air serta mengubur barang-barang bekas terus kami lakukan untuk mencegah penyebaran DBD," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Anggia Murni, di Sungailiat, Kamis.
Terdata sejak Januari 2024 sampai Kamis (22/2), kasus DBD di Kabupaten Bangka mencapai 30 kasus dengan dua orang di antaranya meninggal dunia.
"Saya mengingatkan seluruh masyarakat supaya mewaspadai penyebaran DBD dengan tetap menjaga dan meningkatkan kebersihan lingkungan, anjuran penerapan 3M Plus harus dilakukan oleh masyarakat," jelasnya.
Dia mengatakan, kasus DBD selama tahun 2023 hanya 60 kasus, sedangkan pada Januari-Februari 2024 saja sudah mencapai setengahnya atau 30 kasus.
"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat supaya bersama-sama mencegah jangan sampai ada peningkatan kasus DBD apalagi sampai kembali mengakibatkan kematian," kata dia.
Dua orang yang meninggal dunia akibat DBD masing-masing pasien berusia balita dan anak berusia 12 tahun. Kedua pasien berasal dari Puskesmas Sungailiat dan Puskesmas Kenanga.
Anggia Murni optimistis gerakan 3M Plus yang dilakukan berkelanjutan dapat menekan penyebaran DBD.