Mentok, Babel (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggencarkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).
"Kami kerahkan seluruh bidan yang ada di desa-desa untuk bersama-sama warga melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah kerja masing-masing. Ini terbukti ampuh dalam menurunkan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat Muhammad Sapi'i Rangkuti di Mentok, Kamis.
Selain menyosialisasikan pentingnya PSN untuk mencegah penyebaran DBD, para bidan juga diminta untuk terus menggerakkan masyarakat membersihkan lingkungan dan meningkatkan kesadaran dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Mereka juga masuk ke sekolah-sekolah memberikan edukasi pencegahan penyebaran penyakit DBD," katanya.
Berbagai kegiatan yang sudah terprogram ini dilakukan para bidan di desa-desa dan hasilnya dilaporkan langsung ke Dinas Kesehatan dalam bentuk video.
Dengan pola tersebut, kata dia, kasus DBD menjadi terkendali dan tercatat hingga Maret 2024 jumlah kasus yang terjadi sekitar 40 kasus.
Menurut dia, PSN perlu dilakukan serius, karena penyakit DBD tergolong berbahaya dan jika tidak segera ditangani bisa mengakibatkan pasien meninggal dunia.
"Tahun ini juga belum ada pasien meninggal dunia, pada tahun lalu empat orang, dan tahun 2022 10 kasus pasien DBD meninggal dunia," katanya.
Meskipun jumlah kasus semakin menurun, Dinkes Bangka Barat akan terus melakukan upaya-upaya pencegahan, salah satunya dengan menganjurkan warga melepaskan ikan nila merah di bak mandi atau kolam.
Saat ini, kata dia, Dinkes Bangka Barat memelihara ikan jenis nila merah di kolam yang ada di kantor tersebut dan warga bisa meminta jika ingin memelihara ikan tersebut untuk memberantas jentik nyamuk di kolam atau bak mandi.
"Ikan jenis ini diketahui dapat memakan jentik-jentik nyamuk DBD dan tentunya lebih sehat daripada menggunakan abate dan pengasapan," katanya.