Sungailiat (ANTARA) - Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mendorong masyarakat di daerah itu meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah penyebaran demam berdarah (DBD)
"Pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masyarakat harus ditingkatkan sebagai langkah awal dalam pencegahan kasus DBD," kata Ketua HAKLI Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Selasa.
Ia mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, tercatat jumlah kasus DBD dari Januari hingga pertengahan Mei 2014 mencapai 112 kasus.
"Ratusan kasus kasus DBD tersebut diketahui angka kematian kasus DBD mencapai empat orang," katanya.
Boy Yandra mengatakan 112 kasus DBD tersebar di sejumlah wilayah yakni dari Batu Rusa sebanyak 28 orang, Kelurahan Kenanga 24 orang, Belinyu 14 orang, Sungailiat 10 orang, Pemali 10 orang, Riau Silip sembilan orang.
Kemudian Sinar Baru sebanyak empat orang DBD, Petaling empat orang, Bakam dua orang, Gunung Muda sebanyak dua orang dan Kecamatan Puding Besar ditemukan satu kasus DBD.
Dia menyebutkan hasil pemeriksaan di lapangan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas di wilayah kecamatan setempat ditemukan angka bebas jentik rata-rata 98 persen.
"Dari angka bebas jentik itu, membuktikan tingkat kebersihan di lingkungan masyarakat sudah mulai terjaga, terutama di bak mandi yang sering di kuras," kata Boy Yandra yang menjabat taf Ahli Bupati Bangka bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kabupaten Bangka.
Selain kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan mulai terbangun, kata dia, peran juru pemantau jentik (Jumantik) dianggap cukup efektif dalam melakukan pengawasan di lingkungan keluarga.
"Jumantik tidak hanya dari kader kesehatan ataupun orang tua, namun pelajar sekolah dari tingkat SLTP sampai SLTA," ujarnya.
Menurutnya, seorang siswa setiap hari Senin harus melapor perkembangan kebersihan atau jentik nyamuk di lingkungan rumah langsung ke guru kelas di sekolah siswa tersebut.
"Jika dalam laporan ditemukan jentik nyamuk DBD atau anggota keluarga yang dicurigai terkena DBD, maka guru kelas akan melapor ke petugas puskesmas di wilayah kerja," katanya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka bekerjasama dengan HAKLI Bangka dalam pencegahan penyebaran DBD seperti, sosialisasi ke masyarakat, pemberantasan sarang nyamuk.