Sungailiat (ANTARA) - Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berjanji membantu pemerintah daerah mencegah penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti.
"Sebagaimana fungsi organisasi mitra pemerintah di bidang kesehatan lingkungan, kami berjanji membantu pemerintah daerah menekan penyebaran penyakit DBD," kata Ketua HAKLI Kabupaten Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Kamis.
Ia mengatakan dengan kerja maksimal penyebaran DBD tahun ini bakal dapat ditekan semaksimal mungkin karena diketahui angka penyakit ini selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan.
"Pada tahun 2023 jumlah kasus DBD 140 kasus, sementara di tahun 2024 mengalai peningkatan yang cukup banyak hingga 424 kasus dengan enam pasien meninggal dunia," jelas Boy Yandra.
Dalam kasus DBD di tahun 2024 itu, angka penyebaran terbanyak di Kecamatan Sungailiat, kemudian di Kelurahan Sinar Baru serta di wilayah lain.
Pencegahan penyakit DBD, kata Staf Ahli Bupati Bangka bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan itu, menjadi perhatian serius seluruh masyarakat agar dapat diminimalisasi.
"Kebersihan lingkungan harus benar-benar diperhatikan oleh masyarakat seperti rutin menguras bak mandi, menimbun barang bekas, sebab sifat berkembang biak nyamuk aedes aegypti menyukai tempat yang bersih dan memastikan memastikan dalam rumah tidak ada pakaian yang digantung," jelas dia.
Boy Yandra mengatakan pihaknya bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka berkolaborasi dalam pencegahan seperti melakukan edukasi pencegahan DBD langsung di tengah masyarakat atau melalui pelajar di lembaga sekolah.
"Saya yakin kerja sama yang didukung dengan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, kasus DBD di tahun 2025 tidak akan mengalami peningkatan dibanding tahun 2024," kata Boy Yandra.