Sungailiat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan upaya menekan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) karena masih ditemukan ratusan kasus di daerah itu.
Staf Ahli Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bupati Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Jumat, mengatakan, pihaknya menekan penyebaran penyakit DBD dengan menggerakkan peran masyarakat dalam meningkatkan kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
"Lingkungan rumah harus benar-benar bersih dari sampah, memastikan tidak ada genangan air yang menjadi tempat berkembang biak perindukan nyamuk Aedes Aegypti," ujarnya.
Ia mengakui data tentang kasus DBD ditemukan hampir di semua pusat layanan kesehatan masyarakat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, pada minggu ke-23 atau awal Juni 2025, jumlah kasus DBD mencapai 182 kasus. Angka itu meningkat dibandingkan dengan pada minggu ke-20 atau Mei 2025 yang 157 kasus.
Dari data 182 kasus DBD, masing-masing tersebar di Puskesmas Sungailiat 33 kasus, Sinar Baru (14), Kenanga (41), Pemali (13), Bakam (2), Belinyu (17), Gunung Muda (8), Riau Silip (17), Baturusa (30), Puding Besar (1), Petaling (3), dan Penagan (3).
"Saya ingatkan seluruh lapisan masyarakat jika mengalami gangguan kesehatan atau mengalami demam yang tinggi supaya segera dibawa ke puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan kesehatan," kata Boy Yandra yang juga menjabat Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Bangka Belitung itu.