Sungailiat (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung gencar mencegah penyebaran kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu karena angka penyebaran sudah mencapai 117 kasus.
"Kami gencar melakukan tindakan pencegahan penyebaran DBD dengan meningkatkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk langsung di lingkungan masyarakat," kata Staf Ahli Bupati Bangka Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Boy Yandra, di Sungailiat, Senin.
Ia mengatakan gerakan pemberantasan sarang nyamuk atau gerakan 5M harus benar-benar diperhatikan, seperti menguras bak mandi secara rutin, menutup penampungan air, menimbun wadah yang dapat menjadi tempat berkembangnya nyamuk, daur ulang barang bekas, dan menabur bubuk abate.
"Gerakan 5M sebagai antisipasi awal mencegah penyebaran kasus DBD," ujarnya.
Meskipun angka DBD terdata sebanyak 117 kasus hingga 14 April 2025, namun tidak terdapat kematian pasien. Partisipasi aktif masyarakat untuk terlibat melakukan pencegahan sangat dibutuhkan.
"Dari seratusan temuan kasus DBD hingga ratusan orang tersebut, angka penyebaran terjadi di wilayah kerja Puskesmas Sungailiat sebanyak 46 orang, Puskesmas Batu Rusa 18 orang, di Kecamatan Belinyu 17 orang, Riau Silip 16 orang, Kecamatan Pemali 12 orang Mendo Barat enam orang, Puding Besar dan Kecamatan Bakam masin- masing satu kasus DBD," jelas Boy Yandra.
Temuan kasus DBD sampai April 2025 itu jumlahnya meningkat dibandingkan pada periode yang sama tahun 2024 yang kurang dari 100 kasus.
"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat supaya mewaspadai ancaman penyebaran DBD. Jika mengalami gangguan kesehatan yang ditandai bintik pada kulit, suhu badan yang panas dan tanda lain segera dibawa ke puskesmas terdekat supaya segera mendapat perawatan medis," kata Boy yang juga Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Bangka Belitung.