Sungailiat (ANTARA) - Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI) Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak seluruh masyarakat di daerah itu untuk bersama-sama menekan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di saat curah hujan tinggi.
"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menekan penyebaran DBD dengan meningkatkan kebersihan lingkungan di tengah curah hujan yang tinggi," kata Ketua HAKLI Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Rabu.
Kondisi lingkungan katanya, harus dipastikan bersih dari tumpukan sampah dari berbagai jenis dan tidak ada air menggenang.
"Genangan air di sekeliling rumah sangat berbahaya karena sebagai tempat berkembang biak dan tempat bertelur nyamuk Aedes aegypti," katanya.
Dia mengatakan prilaku hidup bersih harus diterapkan di lingkungan keluarga termasuk rutin membersihkan bak mandi atau mengganti air bersih yang digunakan lebih dari tujuh hari.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, sampai minggu kedua pada Maret 2025, jumlah kasus DBD sebanyak 83 orang.
"Pasien DBD sebanyak 83 orang tersebut dirawat di pusat kesehatan masyarakat yakni di Puskesmas Sungailiat sebanyak 34 orang, Puskesmas Batu Rusa sebanyak 16 orang, Riau Silip 12 orang, Puskesmas Pemali sembilan orang, dan Puskesmas Belinyu delapan orang," ujarnya.
Kemudian di Puskesmas Gunung Muda sebanyak enam orang, Puskesmas Petaling tiga orang, Penagan dua orang, Puding besar dan Puskesmas Bakam masing - masing satu orang.
Meskipun dari kasus itu tidak ditemukan kasus pasien DBD yang meninggal dunia, namun diharapkan kasus DBD tahun 2025 dapat ditekan seminimal mungkin di banding kasus yang sama tahun 2024 mencapai 300 orang lebih dengan angka kematian pasien sebanyak enam orang.
"Ketika ada gejala demam, mual, pusing dan ada bintik - bintik merah pada kulit hendaknya segera dibawa ke puskesmas terdekat supaya segera mendapat perawatan medis," katanya.