BANGKA (ANTARA) - Ketua Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Boy Yandra mengajak masyarakat meningkatkan kebersihan lingkungan untuk mencegah penyebaran kasus Demam berdarah dengue (DBD) yang angkanya cukup tinggi mencapai 258 kasus.
"Saya mengajak seluruh lapisan masyarakat supaya meningkatkan kebersihan lingkungan karena tercatat kasus DBD hingga akhir Juli 2024 meningkat 258 kasus dari sebelumnya hanya 217 kasus," kata Boy Yandra di Sungailiat, Minggu.
Dari ratusan kasus DBD yang terdata itu kata dia, tercatat empat wilayah kerja puskesmas yang diketahui angka penyebaran DBD cukup banyak seperti di di wilayah Batu Rusa sebanyak 71 kasus, di Kelurahan Kenanga 44 orang, Kelurahan Sungailiat 26 kasus dan Riau Silip sebanyak 16 kasus.
"Kami bersama dengan pihak puskesmas, kelurahan dan kecamatan serta masyarakat setempat melakukan pemberantasan sarang nyamuk seperti membersihkan lingkungan, pembagian serbuk abate dan upaya pencegahan yang lain," jelas dia.
Dia mengatakan, pencegahan kasus penyakit yang mematikan ini tidak hanya melibatkan masyarakat umum dan kelompok yang lain, tetapi juga dilakukan upaya pencegahan sejak dini dengan melibatkan pelajar di lembaga pendidikan dasar dan sekolah menengah pertama.
"Kami memberikan edukasi pencegahan DBD dengan mengikutkan siswa sebagai juru pantau jentik di lingkungan rumah masing - masing, secara berkala siswa melapor temuan kalau ada jentik nyamuk kepada guru usaha kesehatan sekolah (UKS)," ujar Boy Yandra.
Boy Yandra mengatakan, pihaknya mendorong masyarakat agar tetap menerapkan pencegahan DBD dengan melakukan 3 M, yakni mengurang, menutup atau menimbun serta mendaur ulang barang bekas dan melakukan langkah-langkah tambahan pencegahan seperti, memasang kawat kasa pada jendela dan lubang ventilasi, tindak menggantungkan pakai sembarangan.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, tercatat lima orang pasien terinfeksi DBD meninggal dunia.