Pangkalpinang (Antara Babel) - Badan Pengelolaan Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L) Provinsi Bangka Belitung meminta  pDderah bisa bekerjasama dalam mengembangkan lada supaya produksi lada di daerah itu terus meningkat.

"Peran pemerintah dalam rangka mengembalikan dan menggalakan lada sangat penting. Walaupun tidak bisa seperti dulu, namun produksinya minimal dapat memenuhi pangsa pasar," ujar Kepala BP3L Provinsi Bangka Belitung, Zainal Arifin, Jumat.

Ia mengatakan,  pemerintah daerah harus benar-benar menggiatkan pengembangan lada, paling tidak memberikan bantuan yang nyata dan jelas. Dalam arti tidak hanya sekadar menggembor-gemborkan telah memberikan bantuan.

"Bantuan yang digembor-gemborkan pemerintah tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Mereka menyebutkan telah memberikan bantuan bibit yang cukup banyak kepada petani namun nyatanya di lapangan tidak sesuai dengan yang di besar-besarkan tersebut," ujarnya.

Ia mengungkapkan, agar produksi lada bisa terus meningkat, pemerintah daerah harus ada kerja sama yang bersinergi dengan badan yang menggerakkan peran itu, sehingga bantuan yang akan diberikan jelas dan tepat sasaran.

"Jika pemerintah daerah ada kerja sama dengan BP3L, semuanya bantuan bisa didata seperti kemana bibit maupun pupuk itu dibantu, diberikan kepada siapa dan berapa jumlahnya, sehingga ada pemantauan berapa jumlah produksinya," katanya.

Ia mengatakan, untuk masalah data produksi, antara asosiasi, BPS dan BP3L tidak memiliki data yang sama. Untuk data dari BP3L, produksi lada di Babel pada 2014 hanya sekitar 7 ribu ton dan sesuai dengan kondisi di lapangan, sedangkan data yang dimiliki pemerintah terkadang melebihi produksi pada masa jayanya dulu yang mencapai 30 ribu ton.

"Data produksi yang dimiliki  pemerintah sering tidak sesuai dengan fakta produksi di lapangan. Dikhawatirkan data itu dapat membuat bingung pihak asing dan bertanya-tanya terhadap produksi lada yang begitu banyak namun barangnya tidak terlihat dan menganggap kita telah menimbun lada tersebut," katanya.

Pewarta: Pewarta: Try Mustika Hardi

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014