Wamentan RI dorong Babel manfaatkan lahan kritis untuk kembalikan kejayaan lada

Pangkalpinang (ANTARA) - Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI) Harvick Hasnul Qolbi mendorong Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memanfaatkan lahan kritis untuk mengembalikan kejayaan lada. 

"Setelah melakukan kunjungan kerja ke sini saya lihat banyak sekali ada lahan bekas tambang. Saya lihat, kalau untuk persawahan, di sini kurang cocok," kata Wamentan RI Harvick Hasnul Qolbi di Pangkalpinang.

Ia mengatakan kondisi itu bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan tanaman lada, agar kejayaan lada kembali di Babel. 

Pj Gubernur Babel Suganda Pandapotan Pasaribu mengungkapkan bahwa ada seluas 167.104 hektar lahan kritis yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota di Babel. 

Ia menyampaikan pihaknya terus berupaya membangun sinergi dengan sejumlah stakeholder, untuk melakukan reklamasi lahan kritis di Negeri Serumpun Sebalai. 

"Kita bersama unsur-unsur forkopimda, terus berkoordinasi membangun sinergi dengan sejumlah stakeholder, dalam melakukan reklamasi lahan kritis dan pasca tambang di Babel ini, karena sangat sayang jika lahan kritis tidak dimanfaatkan dan sia-sia begitu saja," katanya. 

Ia menyatakan Wamentan RI mengusulkan lahan-lahan kritis jika sudah direklamasi bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan lada, sehingga kejayaan lada kembali di Babel. 

Baca juga: Wamentan serahkan alat dan mesin pertanian bantu Bangka Barat tingkatkan produksi padi

Baca juga: Wamen Pertanian: Fenomena El Nino tidak ganggu produksi beras petani

Ia menambahkan terkait program untuk mendorong ketahanan pangan, ke depan pihaknya akan mendorong kabupaten/kota untuk berperan aktif dalam mensupport pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia, khususnya di Babel. 

"Terkait program, yang pasti pak Wamentan sudah terbuka ke kita, di Babel ini ada banyak potensi yang bisa di gali, seperti persawahan, perkebunan dan lain sebagainya. Dan itu semua adanya di kabupaten/kota," katanya. 

Ia mengharapkan rekan-rekan di kabupaten/kota bisa mengusulkan jika ada program yang bisa disinergikan dengan Kementan RI. 

"Kalaupun ada pihak-pihak yang menyampaikan proposal terkait program-program pertanian, itu akan sangat kita dorong," tutupnya.

Baca juga: Wamentan RI ajak petani berinovasi kelola pertanian

Baca juga: Kementan minta BUMD lebih giat menjalankan usaha produktif